Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tugas Berat Purbaya Yudhi Sadewa Usai Gantikan Sri Mulyani Jadi Menkeu

Kompas.com - 08/09/2025, 19:23 WIB
Suparjo Ramalan ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Purbaya Yudhi Sadewa resmi dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Keuangan (Menkeu), menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Pergantian ini menandai babak baru dalam arah kebijakan fiskal Indonesia sekaligus menjadi ujian berat bagi Purbaya yang kini memikul ekspektasi tinggi dari publik maupun pasar.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, menilai jabatan Menteri Keuangan memiliki posisi yang sangat sentral dalam pemerintahan. Kementerian Keuangan adalah pengendali utama kebijakan fiskal yang menentukan arah perekonomian nasional, iklim usaha, hingga kepercayaan investor.

“Tinggal bagaimana kemudian Pak Presiden dengan penggantinya ini dan juga para kabinet, susunan kabinet dan tim ekonomi khususnya ini membuktikan kepada masyarakat dan juga pelaku usaha, investor bahwa tim yang baru reshuffle ini membawa dampak yang baik, membuktikan membawa dampak yang baik membangun kepercayaan yang lebih kepada pemerintah,” ujar Faisal kepada Kompas.com, Senin (8/9/2025).

Baca juga: Apakah Sri Mulyani Mengundurkan Diri?

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal menjawab pertanyaan awak media saat ditemui di Jakarta, Rabu (18/12/2024).ANTARA/Uyu Septiyati Liman Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal menjawab pertanyaan awak media saat ditemui di Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Sri Mulyani, lanjut Faisal, dikenal sebagai figur yang dipercaya pasar domestik maupun internasional. Reputasinya terbangun dari kedekatannya dengan pelaku usaha, jaringan luas dengan investor global, serta rekam jejak panjang dalam menjaga disiplin fiskal.

Karena itu, menurut Faisal, pergantian ini otomatis menempatkan Purbaya dalam sorotan besar. Ia menyebut bahwa tugas terberat Purbaya adalah membuktikan konsistensi pemerintah dalam menjaga kesehatan fiskal, sekaligus menghadirkan kebijakan baru yang mampu memperbaiki distribusi pendapatan.

“Karena mau tidak mau selama ini Sri Mulyani ini masih tetap dipandang figure yang dipercaya oleh pasar, oleh para pelaku usaha di domestik dan juga internasional dipercaya bisa menjaga kesehatan fiskal, kebijakan fiskal,” paparnya.

Baca juga: Sri Mulyani Diganti, IHSG Langsung Anjlok 1,28 Persen

Selain menjaga stabilitas keuangan negara, Purbaya juga dituntut menjawab kritik lama terhadap kebijakan fiskal yang dinilai belum cukup efektif mengatasi ketimpangan ekonomi.

Gelombang demonstrasi belakangan menunjukkan keresahan masyarakat terhadap kebijakan yang dianggap belum berpihak pada kelompok bawah.

Dengan demikian, tantangan besar kini menanti Purbaya. Keberhasilannya menjaga disiplin fiskal, menyeimbangkan kepentingan pasar, sekaligus memperkuat keadilan ekonomi akan menjadi penentu apakah reshuffle ini mampu meningkatkan kepercayaan publik maupun dunia usaha terhadap pemerintahan Prabowo.

“Sebagaimana yang disampaikan oleh para ekonom dan juga berbagai lembaga yang kemarin sejalan dengan reaksi yang ditimbulkan masyarakat dari demonstrasi, banyak di situ poin-poinnya adalah mengarah kepada catatan terhadap kebijakan fiskal pemerintah yang tidak cukup efektif,” katanya.

”Nah itu yang harus dibuktikan dengan tim yang baru untuk bisa membangkitkan kembali kepercayaan pasar dan juga kepercayaan masyarakat tentu saja,” ucap Faisal.

Baca juga: Profil Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Bos LPS yang Gantikan Sri Mulyani

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Masuki Babak Baru, Betadine Perkuat Inovasi Kesehatan Bersama iNova Pharmaceuticals
Masuki Babak Baru, Betadine Perkuat Inovasi Kesehatan Bersama iNova Pharmaceuticals
BrandzView
Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi, Simak Saham Pilihan IPOT
Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi, Simak Saham Pilihan IPOT
Ekbis
Menkeu Mau 'Bungkam' Pendemo dengan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Menkeu Mau "Bungkam" Pendemo dengan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Ekbis
Perkuat Ekosistem Logistik di Pedesaan, Koperasi Merah Putih Diajak Jadi Agen Pos
Perkuat Ekosistem Logistik di Pedesaan, Koperasi Merah Putih Diajak Jadi Agen Pos
Ekbis
Masa Depan Ojol: Dari Digital Economic Singularity hingga Harapan Desentralisasi (Bagian I)
Masa Depan Ojol: Dari Digital Economic Singularity hingga Harapan Desentralisasi (Bagian I)
Ekbis
Menkop Ferry Juliantono Ungkap UU Sistem Perkoperasian Segera Terbit Gantikan Aturan Lama
Menkop Ferry Juliantono Ungkap UU Sistem Perkoperasian Segera Terbit Gantikan Aturan Lama
Ekbis
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Dunia Tembus 3.600 Dollar AS
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Dunia Tembus 3.600 Dollar AS
Ekbis
Prabowo Sebut Ekonomi Tetap Stabil Meski Diguncang Demonstrasi
Prabowo Sebut Ekonomi Tetap Stabil Meski Diguncang Demonstrasi
Ekbis
IHSG Bakal Melemah Lagi Usai Reshuffle Menteri? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
IHSG Bakal Melemah Lagi Usai Reshuffle Menteri? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
Ekbis
Menkeu Purbaya Janjikan Ekonomi Bisa Cerah Lagi dalam 3 Bulan
Menkeu Purbaya Janjikan Ekonomi Bisa Cerah Lagi dalam 3 Bulan
Ekbis
Kiprah Purbaya Yudhi Sadewa, Era SBY Jadi Formulator Kebijakan Fiskal, Kini Jabat Menkeu Baru
Kiprah Purbaya Yudhi Sadewa, Era SBY Jadi Formulator Kebijakan Fiskal, Kini Jabat Menkeu Baru
Keuangan
Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri Keuangan, Ekonom: Kehilangan Besar Bagi Kita
Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri Keuangan, Ekonom: Kehilangan Besar Bagi Kita
Ekbis
ESDM Panggil Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Bahas Impor BBM
ESDM Panggil Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Bahas Impor BBM
Ekbis
Kementerian ESDM Siapkan Lelang 7 Blok Migas pada September 2025
Kementerian ESDM Siapkan Lelang 7 Blok Migas pada September 2025
Ekbis
Komisi XII Tunjuk Wahyudi Anas Pimpin BPH Migas 2025–2029
Komisi XII Tunjuk Wahyudi Anas Pimpin BPH Migas 2025–2029
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau