JAKARTA, KOMPAS.com - Purbaya Yudhi Sadewa resmi dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Keuangan (Menkeu), menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Pergantian ini menandai babak baru dalam arah kebijakan fiskal Indonesia sekaligus menjadi ujian berat bagi Purbaya yang kini memikul ekspektasi tinggi dari publik maupun pasar.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, menilai jabatan Menteri Keuangan memiliki posisi yang sangat sentral dalam pemerintahan. Kementerian Keuangan adalah pengendali utama kebijakan fiskal yang menentukan arah perekonomian nasional, iklim usaha, hingga kepercayaan investor.
“Tinggal bagaimana kemudian Pak Presiden dengan penggantinya ini dan juga para kabinet, susunan kabinet dan tim ekonomi khususnya ini membuktikan kepada masyarakat dan juga pelaku usaha, investor bahwa tim yang baru reshuffle ini membawa dampak yang baik, membuktikan membawa dampak yang baik membangun kepercayaan yang lebih kepada pemerintah,” ujar Faisal kepada Kompas.com, Senin (8/9/2025).
Baca juga: Apakah Sri Mulyani Mengundurkan Diri?
Karena itu, menurut Faisal, pergantian ini otomatis menempatkan Purbaya dalam sorotan besar. Ia menyebut bahwa tugas terberat Purbaya adalah membuktikan konsistensi pemerintah dalam menjaga kesehatan fiskal, sekaligus menghadirkan kebijakan baru yang mampu memperbaiki distribusi pendapatan.
“Karena mau tidak mau selama ini Sri Mulyani ini masih tetap dipandang figure yang dipercaya oleh pasar, oleh para pelaku usaha di domestik dan juga internasional dipercaya bisa menjaga kesehatan fiskal, kebijakan fiskal,” paparnya.
Baca juga: Sri Mulyani Diganti, IHSG Langsung Anjlok 1,28 Persen
Selain menjaga stabilitas keuangan negara, Purbaya juga dituntut menjawab kritik lama terhadap kebijakan fiskal yang dinilai belum cukup efektif mengatasi ketimpangan ekonomi.
Gelombang demonstrasi belakangan menunjukkan keresahan masyarakat terhadap kebijakan yang dianggap belum berpihak pada kelompok bawah.
Dengan demikian, tantangan besar kini menanti Purbaya. Keberhasilannya menjaga disiplin fiskal, menyeimbangkan kepentingan pasar, sekaligus memperkuat keadilan ekonomi akan menjadi penentu apakah reshuffle ini mampu meningkatkan kepercayaan publik maupun dunia usaha terhadap pemerintahan Prabowo.
“Sebagaimana yang disampaikan oleh para ekonom dan juga berbagai lembaga yang kemarin sejalan dengan reaksi yang ditimbulkan masyarakat dari demonstrasi, banyak di situ poin-poinnya adalah mengarah kepada catatan terhadap kebijakan fiskal pemerintah yang tidak cukup efektif,” katanya.
”Nah itu yang harus dibuktikan dengan tim yang baru untuk bisa membangkitkan kembali kepercayaan pasar dan juga kepercayaan masyarakat tentu saja,” ucap Faisal.
Baca juga: Profil Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Bos LPS yang Gantikan Sri Mulyani
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini