Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Gus Yahya, Menag Bahas 4 Poin Program Prioritas di Kemenag

Kompas.com - 11/03/2025, 15:38 WIB
Firda Janati,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf membahas terkait empat program prioritas di Kementerian Agama (Kemenag).

Nasaruddin mengatakan, poin pertama terkait program "Kurikulum Cinta" yang diterapkan untuk mengajarkan anak-anak sekolah dalam menghargai perbedaan.

"Bagaimana para guru agama itu mengajarkan cinta terhadap anak-anaknya, bukan mengajarkan perbedaan apalagi kebahagiaan antara satu sama lain," ujar Nasaruddin saat ditemui di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (11/3/2025).

Kemudian, program kedua yang dibahas bersama PBNU tentang gagasan ekoteologi dan pelestarian alam dalam merawat lingkungan.

"Makin ramah terhadap lingkungan, makin awet bumi ini kan, tapi makin tidak ramah kita ke lingkungan, makin cepat dunia ini berproses untuk kiamat," kata Nasaruddin.

Baca juga: Menag Perkenalkan Asta Protas, 8 Program Prioritas 2025-2029

"Maka itu, kami mencoba untuk menciptakan etos kebangsaan yang ramah terhadap lingkungan," ujarnya lagi.

Selain itu, Nasaruddin juga membahas tentang Nasionalisme dalam Kemenag yang menjadi salah satu pilar pendidikan untuk menanamkan cinta tanah air sekaligus agama sejak dini.

"Bagaimana mempromosikan nasionalisme dengan menggunakan bahasa agama. Kita bisa menjadi 100 persen orang Islam, tapi menjadi 100 persen juga orang Indonesia. Demikian pula agama-agama yang lain," kata Nasaruddin.

"Jadi, jangan mempertentangkan antara agama dengan bangsa ya," ujarnya melanjutkan.

Baca juga: Pidato Prabowo di Kongres Muslimat NU: Bahas Jokowi, Efisiensi Anggaran, hingga Raja Kecil

Tak lupa, Nasaruddin membahas program prioritas terakhir tentang kerukunan antar umar beragama.

"Moderasi beragama itu artinya bagaimana menciptakan suatu masyarakat yang bukan hanya silasahya itu adalah coexistence (hidup berdampingan), hadir bersama-sama tanpa mengganggu satu sama lain," kata Nasaruddin.

Dalam kesempatan yang sama, Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa program yang digagas oleh Kemenag dan PBNU hampir serupa.

"Program-program atau agenda-agenda utama yang disampaikan oleh Pak Menteri, itu juga menjadi bagian dari agenda-agenda utama yang sekarang dikembangkan oleh NU," ujar pria yang karib disapa Gus Yahya tersebut.

Gus Yahya berharap, pertemuan ini dapat menghasilkan kerjasama yang baik untuk kemasalatan bangsa dan kesejahteraan rakyat.

"Dengan dekonstruksi kerjasama untuk bisa secara produktif menghasilkan hal-hal yang mudah-mudahan berguna untuk kemasalatan bangsa dan rakyat," katanya.

Baca juga: Muncul Aliran Sesat Rukun Islam Jadi 11, Menag: Harus Jadi Perhatian Kami

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
Nasional
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Nasional
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
Nasional
Prabowo Anggap Penting Budaya 'Warga Jaga Warga': Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Prabowo Anggap Penting Budaya "Warga Jaga Warga": Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Nasional
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Nasional
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
Nasional
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Nasional
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Nasional
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Nasional
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Nasional
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
Nasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Nasional
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
Nasional
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Nasional
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau