JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, negara bisa hemat hingga Rp 17 triliun atau Rp 18 triliun dari pemangkasan tantiem atau bonus untuk komisaris perusahaan BUMN.
Selain itu, jumlah komisaris pada perusahaan BUMN juga dikurangi.
Dasco mengatakan, efektivitas BUMN jadi sangat terasa buntut dari pemangkasan bonus dan pengurangan komisaris ini.
Baca juga: Prabowo Sebut Banyak Anak Muda Siap Gantikan Komisaris BUMN yang Keberatan Tak Terima Bonus
"Ya, memang kebijakan itu sudah disampaikan sekitar satu setengah bulan yang lalu. Bahwa pertama, pengurangan jumlah komisaris, itu lebih dari separuh komisaris di satu BUMN jumlahnya dikurangi," ujar Dasco, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
"Lalu yang kedua, memang tantiemnya ditiadakan. Dan itu, kalau saya tidak salah, ada penghematan sekitar Rp 17-18 triliun dari tantiem-tantiem yang ada," sambung dia.
Sementara itu, terkait banyak wamen menjadi komisaris BUMN, Dasco menyebut mereka merupakan perpanjangan tangan pemerintah.
Baca juga: Prabowo: Jangan Ada Lagi Rakyat Pinjam Uang dari Rentenir dengan Bunga Tidak Masuk Akal
"Justru memang wamen-wamen itu ditaruh oleh Presiden untuk perpanjangan tangan pemerintah. Jadi, sebelumnya memang wamen-wamen itu disampaikan bahwa mereka ditaruh tidak mendapatkan tantiem, hanya kerja untuk membantu mengawasi BUMN sebagai perwakilan dari pemerintah," imbuh Dasco.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang