Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Temui Perwakilan Ojol di Istana Wapres

Kompas.com - 31/08/2025, 18:24 WIB
Danu Damarjati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menemui perwakilan pengemudi ojek online atau ojol di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Minggu (31/8/2025).

Berdasarkan informasi dari Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), para ojol yang bertemu Gibran adalah perwakilan dari Gojek, Grab, Maxim, dan inDrive.

Baca juga: Momen Gibran Jenguk Korban Luka Saat Demo di RSCM dan RS Pelni

Delapan perwakilan komunitas ojol duduk melingkar bersam Gibran di depan meja bundar.

Masing-masing dari mereka mengenakan jaket seragam perusahaannya, ada yang berwarna hijau hingga kuning.

Baca juga: Eks Kepala BIN Sindir Isu Pemakzulan Gibran: Kenapa Ribut Terus? Kerja Saja

Gibran terlihat mengenakan kemeja batik lengan panjang. Dia memperhatikan salah satu perwakilan ojol yang berbicara.

Para ojol juga dijamu makan di Istana Wapres ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sekretariat Wakil Presiden RI (@setwapres.ri)

Gibran mendengarkan aspirasi dan harapan dari para perwakilan pengemudi ojol, terutama dalam menyikapi berbagai kondisi yang terjadi saat ini.

“Wapres merespon positif terhadap harapan yang disampaikan mereka khususnya dalam rangka menciptakan situasi kondusif pasca aksi demonstrasi yang terjadi, serta soal penanganan kasus hukum kepada para pelaku insiden yang menimpa rekan mereka, almarhum Affan Kurniawan,” demikian keterangan Setwapres.

Di akhir pertemuan, para ojol meyalami Gibran dan sempat berfoto selfie menggunakan ponsel ojol.

Demo Agustus tewaskan ojol

Demonstrasi pada Agustus ini diwarnai dengan tewasnya pengemudi ojol bernama Affan Kurniawan di Jakarta Pusat pada 28 Agustus 2025 malam.

Affan tewas usai dilindasi mobil kendaraan taktis (rantis) Brimob. Presiden Prabowo hingga Ketua DPR Puan Maharani telah melayat ke rumah keluarga Affan.

Polisi menyatakan ada tujuh personelnya yang diduga terlibat pelindasan Affan. Tuju orang tersebut kini ditahan dalam penempatan khusus atau patsus.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau