Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Purba Segera Dipulangkan, Bagaimana Kelanjutan Kasusnya?

Kompas.com - 08/09/2025, 06:22 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepulangan jenazah Staf KBRI Kota Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba, segera dipulangkan.

Pemulangan jenazah tersebut dilakukan kurang lebih sepekan setelah kematian Zetro dalam peristiwa penembakan oleh orang tak dikenal pada Senin (1/9/2025) lalu.

Dia ditembak di dekat tempat tinggalnya, di Av. Cesar Vallejo, Lince, Kota Lima, Peru.

Sebelum dinyatakan meninggal, Zetro sempat dibawa ke ClĂ­nica Javier Prado, namun nyawanya tidak tertolong.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Vahd Nabyl, mengatakan bahwa untuk mengungkap peristiwa kriminal tersebut, jenazah Zetro diotopsi oleh aparat penegak hukum setempat sehari setelah kematiannya, pada Selasa (2/9/2025).

Baca juga: Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Purba Telah Diotopsi, Tiba di Tanah Air Selasa Ini

Proses otopsi tersebut memakan waktu cukup lama, hingga akhirnya pada Minggu (7/9/2025) pemerintah Indonesia mendapat kepastian bahwa jenazah bisa dipulangkan ke Tanah Air.

"Perkembangan selanjutnya adalah bahwa saat ini proses pemulangan jenazah tengah dikoordinasikan dengan pihak rumah duka dan juga sarana transportasi untuk pengiriman jenazah. Apabila semua berjalan lancar, diharapkan jenazah akan dapat tiba di Indonesia pada 9 September 2025," imbuh Nabyl.

Lantas, seperti apa perkembangan kasus yang menimpa Zetro?

Otopsi berlangsung enam hari

Proses otopsi yang dilakukan kepolisian Peru memakan waktu selama enam hari, terhitung sejak 2-7 September 2025.

Nabyl mengatakan, proses otopsi tersebut dilakukan pada Selasa dan baru selesai pada hari Minggu.

"Sehubungan dengan wafatnya pejabat kanselerai pada KBRI Lima, Bapak Zetro Leonardo Purba, dapat kami sampaikan perkembangan bahwa proses otopsi oleh pihak Kepolisian Peru telah selesai dilakukan," ucap Nabyl.

Baca juga: Kemenlu: Jenazah Staf KBRI Zetro Purba Segera Dipulangkan dari Peru ke Indonesia

Tidak ada keterangan lain yang diberikan Nabyl terkait proses otopsi, hanya menyebutkan bahwa proses tersebut telah selesai dan jenazah bisa dipulangkan ke Indonesia.

Dugaan pembunuh bayaran

Dikutip dari The Guardian, Rabu (3/9/2025), pemerintah Peru menduga penembakan yang menewaskan Zetro bukanlah perampokan biasa, melainkan pembunuhan bayaran.

Rekaman kamera keamanan memperlihatkan pelaku menembak Zetro dari jarak dekat.

Saat korban jatuh tersungkur, peluru kedua diarahkan ke kepala.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau