Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenbud Mengenang Ki Anom Suroto sebagai Sosok Dermawan Berbagi Ilmu

Kompas.com - 24/10/2025, 09:37 WIB
Danu Damarjati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kebudayaan mengenang Ki Anom Suroto yang telah meninggal dunia sebagai sosok yang murah hati berbagi ilmu.

"Dalam bidang ilmu, beliau sangat dermawan membagi ilmu kepada junior-juniornya," ujar Direktur Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan, kepada ANTARA di Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Baca juga: Dalang Legendaris Ki Anom Suroto Dinilai Telah Besarkan Nama Tempat Kelahiran di Klaten

Restu mengatakan sang maestro dalang itu juga seorang pendakwah ulung yang menyampaikan syiar Islam lewat karya seninya.

"Seperti lagu ciptaannya, "Pepiling" sangat bernuansa agamis Islam," tambah Restu.

Sosok maestro dengan nama lengkap Kanjeng Raden Tumenggung Haryo Lebdo Nagoro di mata Restu merupakan seorang yang begitu mendedikasikan diri bagi kemajuan seni dalam negeri.

Baca juga: Ki Anom Suroto, Satu-satunya Dalang yang ke 5 Benua dan Masuk Museum Arsip Nasional

Hal itu terbukti belum lama ini almarhum Ki Anom menyempatkan diri hadir dalam perayaan Hari Kebudayaan di Yogyakarta, sebelum dikabarkan sakit.

"Belum lama ini waktu perayaan hari kebudayaan di Yogyakarta, 17 Oktober masih menyempatkan pementasan wayang kulit. Pengabdiannya sepanjang hidupnya adalah untuk seni," pungkasnya.

Ki Anom Suroto meninggal dunia

Sebelumnya, dalang Ki Anom Suroto tutup usia akibat serangan jantung setelah sempat dirawat di Rumah Sakit dr Oen Kandang Sapi, Jawa Tengah.

Dalang kawakan asal Kabupaten Sukoharjo tersebut meninggal pada pukul 07.00 WIB, Kamis (23/10/2025).

Putra Ki Anom Suroto, Jatmiko mengatakan sebelum meninggal dunia ayahnya sudah dirawat di rumah sakit sejak lima hari lalu. Saat itu, Anom Suroto terpaksa dibawa ke RS karena mengalami serangan jantung.

Sebelum meninggal, Jatmiko mengaku diberi pesan dari ayahnya agar selalu menjaga kerukunan keluarga.

"Kemarin sempat berkomunikasi, kami anak-anaknya diminta melanjutkan perjalanan bapak. Harus rukun, nggak boleh ada yang berkelahi," katanya.

Sementara itu, Ki Ageng Anom Suroto Lebdo Nagoro tersebut meninggal di usia 77 tahun. Sang maestro dalang tak hanya dikenal dalam kepiawaiannya, namun juga kerap menyerukan perlunya pelestarian seni pewayangan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah maupun masyarakat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau