Unit kedua dijadwalkan akan dikirimkan pada tahun 2026. “Hari ini kami dengan bangga menyambut Indonesia sebagai operator kesepuluh pesawat A400M,” ujar Karl-Heinz Grossman, Head of International at Airbus Defence and Space.
Sebagai konteks dari penyerahan pesawat A400M ini, Indonesia akan mengkaji potensi mengintegrasikan perangkat pemadam kebakaran (firefighting kit) pesawat A400M yang baru dikembangkan pada kedua pesawat tersebut.
Perangkat modular roll-on/roll-off ini memungkinkan pesawat A400M untuk dikonfigurasi dengan cepat menjadi pesawat pemadam kebakaran udara, yang mampu membawa hingga 20.000 liter air atau bahan retardant dalam satu kali misi.
Kapabilitas baru ini akan secara signifikan meningkatkan kemampuan Indonesia dalam menanggulangi kebakaran hutan di wilayah-wilayah terpencil dan sulit dijangkau.
Baca juga: Indonesia Terima Airbus A400M Pertama, Perkuat Armada Angkut Militer TNI AU
A400M yang diserahkan ke Indonesia memiliki konfigurasi untuk berbagai misi, termasuk angkutan kargo, transportasi pasukan, evakuasi medis (MEDEVAC), dan misi kemanusiaan.
Pesawat ini mampu mengangkut muatan maksimum hingga 37 ton, mencakup helikopter, kendaraan, dan bantuan logistik.
Untuk misi rata-rata dengan muatan 30 ton, A400M dapat terbang sejauh 2.400 mil laut, mencakup seluruh wilayah kepulauan Indonesia dari Jakarta.
Dirancang untuk fleksibilitas operasional, A400M mampu beroperasi di landasan pacu yang pendek maupun tidak beraspal, serta berfungsi sebagai pesawat multiperan untuk pengisian bahan bakar di udara, menjadikannya pengganda kekuatan yang dapat memperluas jangkauan operasional TNI AU.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang