Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keamanan Berkendara Malam untuk Pemudik

Kompas.com - 27/03/2025, 10:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian pemudik dengan mobil pribadi memilih untuk mulai perjalanan saat gelap atau malam.

Kondisi cuaca lebih adem dan arus lalu lintas cenderung lebih sepi dibandingkan siang.

Baca juga: Berkendara Aman di Jalan Berkelok Selama Mudik

Kemacetan sepanjang 8 kilometer pada H-7 Lebaran terjadi di gerbang pintu keluar Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (11/7/2015) meski delapan dari sembilan pintu difungsikan untuk arus keluar kendaraan dari Jakarta menuju Palimanan. Kemacetan parah berpotensi terjadi di gerbang tol ini pada puncak arus mudik Lebaran. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKRISTIANTO PURNOMO Kemacetan sepanjang 8 kilometer pada H-7 Lebaran terjadi di gerbang pintu keluar Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (11/7/2015) meski delapan dari sembilan pintu difungsikan untuk arus keluar kendaraan dari Jakarta menuju Palimanan. Kemacetan parah berpotensi terjadi di gerbang tol ini pada puncak arus mudik Lebaran. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Namun, menyetir saat malam membutuhkan persiapan tersendiri, karena melawan jam biologis.

Malam adalah waktunya tubuh manusia untuk istirahat, sehingga jika dipaksa bekerja, harus ada penyesuaian.

Baca juga: Manfaatkan Posko Mudik untuk Cek Kendaraan Saat Mudik Lebaran

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan bahwa ketika mau mulai perjalanan mudik saat malam, setidaknya harus istirahat sebelumnya, minimal tujuh jam. "Istirahat tujuh jam sebelum berangkat. Tidak melakukan aktivitas yang menguras tenaga maupun pikiran," kata Sony kepada Kompas.com, Rabu (26/3/2025).

Selain fisik, pastikan mobil dalam keadaan fit untuk dipakai perjalanan jauh.

Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko mogok, korsleting, kehabisan bensin, pecah ban, dan lainnya. "Tentukan arah perjalanan dan cari yang tidak sepi. Hindari rute yang belum pernah dilalui," kata Sony.

Terakhir, pilih satu orang penumpang untuk menjadi pemandu atau co-driver dalam perjalanan.

Jadi, ketika mengantuk, ada teman yang bisa mengingatkan untuk istirahat dan menemani.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau