JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu mobil listrik yang diperkenalkan pada GIIAS 2025 adalah Aion UT. Meskipun tidak sefenomenal BYD Atto 1, tapi ternyata mobil ini mengundang banyak penasaran para pengunjung pameran tersebut.
Aion UT menjadi mobil listrik yang paling banyak dites oleh pengunjung GIIAS 2025. Tercatat ada 2.453 orang yang mencoba langsung Aion UT.
Baca juga: Duel GAC Aion UT vs GWM Ora 03, EV Ringkas Perkotaan
Artinya, banyak yang penasaran dengan mobil listrik ini, mengalahkan rasa penasaran orang pada Atto 1. Padahal, GAC Indonesia belum mengumumkan harga resmi untuk Aion UT.
CEO GAC Indonesia Andry Ciu, mengatakan, pihaknya sangat bangga Aion UT jadi mobil yang paling banyak dites di GIIAS 2025. Terbukti, konsumen Indonesia tidak hanya mencari kendaraan listrik, tetapi juga pengalaman berkendara premium yang lengkap.
"Aion UT memberikan itu semua, performa, teknologi, dan kemewahan dalam satu paket,” ujar Andry, dalam keterangan resminya.
Baca juga: Spesifikasi Aion UT, Mobil Listrik Paling Banyak Dicoba di GIIAS 2025
Konsumen Indonesia kini sudah bisa melakukan pre-order AION UT Standar yang harganya akan di bawah Rp 330 juta. Sementara tipe Premium, rencananya akan dipasarkan sedikit di atas harga tersebut.
Aion UT sendiri dibekali dengan baterai berkapasitas 60 kWh. Mobil listrik ini diklaim sanggup menjelajah hingga 500 km dalam sekali pengisian penuh.
Soal performa, Aion UT mampu menghasilkan tenaga sebesar 201 Tk dan torsi 210 Nm. Performanya diyakini cocok untuk dipakai berkendara di perkotaan.
Dirancang oleh Stéphane Janin dari GAC Advanced Design Center Europe, mobil listrik ini mampu melesat dari 0–100 km/jam dalam waktu 7,3 detik. Untuk mobil sekelasnya, kemampuan akselerasi tersebut diklaim yang paling unggul.
Sistem pengereman One Box dari Bosch yang dipasangkan pada Aion UT menghadirkan respon cepat dengan sensasi pengereman halus khas mobil premium, namun tetap responsif.
Dimensinya mendukung manuver lincah tanpa mengorbankan kestabilan, yakni panjang 4.270 mm, lebar 1.850 mm, tinggi 1.575 mm, dan jarak sumbu roda 2.750 mm. Sementara jarak terendah ke tanah, tercatat 160 mm.
Interiornya memberikan kesan yang futuristik. Pusat hiburan terletak pada layar sentuh 14,6 inci beresolusi tinggi, terbesar di kelasnya, dan layar LCD 8,8 inci di instrument cluster.
Kualitas visualnya sebanding dengan tablet flagship, mendukung aplikasi seperti Spotify dan konektivitas Wireless Apple CarPlay dan Android Auto.
Pengemudi juga dapat mengandalkan fitur perintah suara, cukup dengan menyebutkan kata kunci “Hello Baby”. Fitur ini bisa diakses dari kursi mana saja, tidak hanya pengendara.
Semakin praktis, pengguna juga dapat mengontrol kendaraan melalui AION App dari smartphone untuk melihat status baterai, menyalakan AC, mengecek lokasi kendaraan, hingga mengunci pintu dari jarak jauh.
Kedua varian Aion UT, Standard dan Premium, sudah mendukung teknologi DC Fast Charging CCS2. Pengisiannya diklaim hanya butuh 24 menit untuk mengisi daya dari 30 persen hingga 80 persen.
Dengan harga di kisaran Rp 300 jutaan, Aion UT akan menjadi pesaing bagi BYD Dolphin, Chery E5, Citroen E-C3, GWM Ora 03, Polytron G3+, DFSK Seres 3, hingga Wuling Binguo EV.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini