Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan Umum Pengemudi Mobil CVT yang Harus Dihindari

Kompas.com - 02/09/2025, 10:22 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengendarai mobil dengan transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) memerlukan perlakuan yang berbeda dibandingkan mobil bertransmisi otomatis konvensional.

Sayangnya, banyak pemilik kendaraan yang belum sepenuhnya memahami karakteristik CVT, sehingga sering melakukan kesalahan dalam penggunaannya.

Hal ini dapat mengakibatkan penurunan performa mobil dan mempercepat keausan komponen transmisi.

Baca juga: Tuning Audio Mobil, EQ Jadi Kunci Utama Kualitas Suara

Pemahaman Cara Kerja CVT Sangat Penting

Transmisi CVT dengan tombol overdrive (O/D)KOMPAS.com/STANLY RAVEL Transmisi CVT dengan tombol overdrive (O/D)

Menurut Lung Lung, pemilik bengkel Dokter Mobil, memahami cara kerja CVT sangat penting untuk memperpanjang usia pakai mobil. “CVT itu halus, tapi jangan diperlakukan seperti mobil balap yang gasnya diinjak dalam-dalam terus menerus. Itu bisa bikin komponen cepat rusak,” ungkap Lung Lung kepada Kompas.com, Minggu (31/8/2025).

Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pengemudi adalah menekan pedal gas secara tiba-tiba saat ingin menyalip atau mengejar kecepatan. "Cara ini membuat belt di dalam CVT bekerja lebih keras dan berisiko menimbulkan keausan dini," jelasnya.

CVT pada mobil matik.Otospector CVT pada mobil matik.

Pengemudi sebaiknya menginjak pedal gas secara bertahap agar perpindahan rasio berlangsung dengan lebih mulus.

Menghindari Kesalahan Umum saat Mengemudikan Mobil CVT

Lung Lung juga mengingatkan pentingnya tidak terlalu sering berpindah posisi tuas transmisi dari D ke R atau sebaliknya sebelum mobil berhenti sepenuhnya.

Kebiasaan ini bisa mengganggu sistem kerja CVT dan merusak komponen internalnya, sehingga berdampak pada performa mobil.

Baca juga: Gejala Awal Kerusakan Power Steering yang Sering Diabaikan Pengendara

Perawatan Rutin, Kunci untuk Kinerja Optimal

Perawatan rutin tidak kalah penting dalam menjaga performa transmisi CVT.

Penggantian oli CVT wajib dilakukan sesuai dengan jadwal, biasanya setiap 40.000 hingga 50.000 kilometer, tergantung rekomendasi pabrikan. “Oli khusus CVT memiliki formulasi berbeda yang dirancang untuk melumasi belt dan pulley, sehingga kualitasnya harus tetap terjaga,” tutur Lung Lung.

Dengan memahami cara berkendara yang tepat dan disiplin dalam melakukan perawatan, mobil bertransmisi CVT dapat tetap nyaman, hemat bahan bakar, dan awet untuk jangka panjang.

Memastikan bahwa Anda mengendarai dan merawat mobil CVT dengan benar akan membantu Anda menghindari masalah di masa depan dan menjadikan pengalaman berkendara lebih menyenangkan.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau