JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi ban kempis bisa dialami pengemudi kapan saja, baik karena tekanan angin yang kurang, kebocoran kecil, maupun terkena benda tajam di jalan.
Namun, masih ada sebagian pengemudi yang menyepelekan masalah ini dan tetap memaksakan mobilnya berjalan.
Padahal, kebiasaan tersebut bisa menimbulkan berbagai risiko, mulai dari kerusakan pada komponen kaki-kaki, pelek, hingga potensi kecelakaan akibat kehilangan kendali di jalan.
Baca juga: Seperti Apa Kriteria Filter Udara Mobil yang Baik?
Menurut Fachrul Rozi, Customer Engineering Support Michelin Indonesia, ban yang dipaksakan jalan dalam kondisi kempis akan bekerja di luar standar idealnya.
“Ban yang kempis akan mengalami gesekan berlebih pada dindingnya, sehingga struktur internal bisa cepat rusak. Selain itu, kendali mobil juga jadi tidak stabil, apalagi saat bermanuver atau melaju di kecepatan tinggi,” kata Rozi kepada Kompas.com, Minggu (7/9/2025).
Rozi menambahkan, ban kempis juga memengaruhi efisiensi bahan bakar karena gesekan dengan aspal menjadi lebih besar. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa merusak velg dan sistem suspensi mobil.
“Oleh karena itu, jika pengemudi menemukan ban terasa kempis, sebaiknya segera berhenti dan lakukan pengecekan. Gunakan ban cadangan atau cari bengkel terdekat, jangan sekali-kali memaksakan perjalanan,” ujar Rozi.
Baca juga: Panduan Lengkap Perpanjang SIM Online, Praktis Tanpa Antre dari Rumah
Dengan demikian, menjaga tekanan angin ban tetap sesuai standar pabrikan menjadi langkah sederhana namun krusial untuk keselamatan berkendara sekaligus menjaga performa mobil tetap optimal.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini