Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FWD, RWD, atau AWD, Penggerak Mana yang Paling Aman Saat Aquaplaning?

Kompas.com - 03/11/2025, 16:42 WIB
Gilang Satria,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Musim hujan bisa menjadi momok bagi pengemudi, terutama saat melintas di jalan tol dengan kecepatan tinggi.

Salah satu ancaman yang kerap muncul adalah aquaplaning, kondisi ketika ban kehilangan traksi akibat melintas di atas genangan air.

Baca juga: Honda Buka Peluang Brio Jadi Nama Mobil Listrik Baru

Menurut Jusri Pulubuhu, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), pada dasarnya semua jenis penggerak roda bisa mengalami aquaplaning.

Sebuah mobil pikap Suzuki Carry dengan nomor polisi F 8766 HF mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal di Jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek) KM 54 pada Sabtu (28/6/2025) pukul 09.20 WIB. DOK. Tangkapan layar @informasi_karawang. Sebuah mobil pikap Suzuki Carry dengan nomor polisi F 8766 HF mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal di Jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek) KM 54 pada Sabtu (28/6/2025) pukul 09.20 WIB.

Baik mobil dengan penggerak roda depan (Front Wheel Drive/FWD), penggerak roda belakang (Rear Wheel Drive/RWD), maupun penggerak empat roda (All Wheel Drive/AWD), semuanya berpotensi mengalami kehilangan traksi saat melewati jalan basah.

“Pada dasarnya, semua jenis penggerak roda bisa mengalami aquaplaning. Sebab, setiap benda yang bergerak cepat pada batas tertentu akan mudah kehilangan traksi saat melintasi genangan atau lapisan air di permukaan jalan," kata Jusri, kepada KOMPAS.com, Senin (3/11/2025).

Jusri menjelaskan, dalam kondisi aquaplaning, apapun penggeraknya baik FWD, RWD adan AWD tetap berisiko kehilangan traksi.

Baca juga: Cek Daftar Harga Skutik Murah pada November 2025

Namun dalam proses pemulihan atau recovery, penggerak roda jenis RWD dan AWD lebih mudah dikendalikan karena roda belakang masih memberikan dorongan.

Aquaplaning merupakan risiko yang mengintai pengendara saat berkendara di musim hujan.Autochem Industry Aquaplaning merupakan risiko yang mengintai pengendara saat berkendara di musim hujan.

“Adapun untuk proses pemulihan mobil dengan penggerak empat roda (AWD/4WD) mirip dengan RWD. Ketika roda depan kehilangan kendali, roda belakang masih memiliki traksi," ujarnya.

"Karena itu, dalam proses recovery, kendaraan AWD lebih mudah dikendalikan kembali. Jadi, yang paling menguntungkan dalam menghadapi kondisi ini adalah AWD, sedangkan di bawahnya RWD, baru kemudian FWD,” ujar Jusri.

Secara sederhana, aquaplaning adalah kondisi ketika ban kehilangan cengkeraman pada permukaan jalan karena terhalang lapisan air.

Baca juga: Pabrik Daihatsu di Karawang Punya Sentuhan Produksi ala Kyoto

Hujan deras selama arus balik lebaran 2023, wasbadai bahaya aquaplaning di jalan tolFlickr/MichaelC Hujan deras selama arus balik lebaran 2023, wasbadai bahaya aquaplaning di jalan tol

Akibatnya, kendaraan seolah “melayang” dan sulit dikendalikan. Situasi ini paling sering terjadi saat hujan deras di jalan tol, terutama jika tekanan angin ban tidak ideal atau kecepatan kendaraan terlalu tinggi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau