ACEH JAYA, KOMPAS.com - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh, kini mulai surut. Namun, dua desa masih terisolir akibat air yang merendam akses jalan dengan ketinggian lebih dari satu meter.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Abd Aziz mengatakan, secara umum air sudah surut dan rumah-rumah warga yang terdampak telah bebas dari genangan.
“Hanya saja, beberapa desa mulai menerima banjir kiriman yaitu Desa Arongan, Mata Ie, dan Cot Langsat di Kecamatan Darul Hikmah dan Kecamatan Sampoiniet,” katanya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu (22/10/2025).
Baca juga: 34 Desa di Aceh Jaya Terendam Banjir, Ribuan Jiwa Terdampak, Air Belum Surut
Menurut Abd Aziz, air masih menggenangi beberapa titik di wilayah tersebut, termasuk lahan pertanian dan perkebunan warga.
“Untuk Desa Gle Putoh dan Panton Krueng di Kecamatan Panga masih terisolir akibat akses jalan yang masih terendam banjir dengan ketinggian hingga lebih 1 meter,” ujarnya.
Ia menambahkan, banjir juga menyebabkan kerusakan total pada jembatan di Desa Alue Gajah, Kecamatan Darul Hikmah, serta jembatan Jalan Sapek–Gle Seubak di Kecamatan Setia Bakti.
“Curah hujan yang tinggi juga menyebabkan longsornya tebing gunung di perumahan warga Desa Lhok Kruet, yang menyebabkan kerusakan pada kebun warga,” tutur Abd Aziz.
Pemerintah Aceh melalui BPBA telah menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak berupa 200 lembar kain sarung.
“Kami dari Pemerintah Aceh berusaha secepat mungkin merespons bencana yang terjadi di daerah sesuai arahan Gubernur Aceh,” ujarnya.
BPBA melalui Pusdalops terus memantau perkembangan banjir di Kabupaten Aceh Jaya dan berupaya mempercepat proses pemulihan bagi warga terdampak.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang