JAMBI, KOMPAS.com – Proses pembongkaran makam bayi di kebun pisang milik warga di kawasan Simpang Rimbo, Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Jumat (24/10/2025), berlangsung dramatis.
Awalnya, tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Satreskrim Polresta Jambi menerima laporan dari Polsek setempat terkait temuan makam bayi tersebut.
Dipimpin oleh Kepala Unit Identifikasi Polresta Jambi, Iptu Syahril, tim Inafis tiba di lokasi. Namun, saat pemeriksaan awal, petugas hanya menemukan kain jarik dan bagian tanah yang tampak gembur, diduga bekas galian yang sudah dipadatkan.
Polisi kemudian memasang garis polisi dan mencari titik makam. Berdasarkan pantauan Kompas.com, butuh waktu sekitar 20 menit bagi petugas untuk menemukan lokasi gundukan yang mencurigakan.
Baca juga: Malam-malam Anak Punk Gali Tanah, Esoknya Warga Jambi Geger Temukan Mayat Bayi di Kebun Pisang
Polisi lalu menggali perlahan, dibantu warga sekitar. Setelah kedalaman mencapai sekitar satu meter, kain putih mulai terlihat. Sejumlah warga yang menyaksikan proses itu tampak kaget.
Saat kain dibuka, terlihat jasad bayi yang terbungkus kain putih. Dengan hati-hati, Iptu Syahril mengangkat jenazah bayi itu dari liang kubur dan membungkusnya dengan kain jarik yang ditemukan di lokasi sebelum dibawa ke mobil Inafis.
Makam tersebut pertama kali ditemukan oleh Arniati, pemilik kebun pisang. Ia mengaku curiga karena beberapa anak punk sempat meminjam cangkul pada malam hari.
Sebelumnya, Arniati sudah mengetahui bahwa salah satu perempuan dari kelompok anak punk itu sedang hamil. Karena itu, ia merasa janggal ketika mendengar kabar bahwa perempuan tersebut telah melahirkan.
“Saya tanya, ‘Anak kau sudah lahir yo?’ terus dia jawab, ‘Iya bik’. Baru saya tanya lagi apakah anaknya meninggal atau tidak, dan dia jawab anaknya meninggal,” kata Arniati saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat sore.
Menurut Arniati, perempuan itu sempat berbohong dengan mengatakan bayinya dimakamkan di kawasan Bagan Pete, Kota Jambi.
“Tak lama, saya ditelepon seseorang dan diberitahu kalau bayinya dimakamkan di kebun saya. Saya ke belakang (kebun), terus saya keinjak daun pisang dan lihat ada kain. Saya kaget dan langsung mundur,” ujarnya.
Setelah memastikan kebenarannya, Arniati segera melapor ke pihak kepolisian.
Polisi kini masih mendalami dugaan adanya tindak pidana dalam kasus ini dan telah mengevakuasi jenazah bayi ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang