SUMENEP, KOMPAS.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bergulir pertama kali pada Januari 2025 lalu. Rangkaian program ini berlanjut hingga menjangkau banyak wilayah di Tanah Air.
Di Pulau Sepudi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini baru berjalan hampir satu bulan, namun belum merata di semua wilayahnya.
Sejumlah sekolah dasar (SD) dan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kecamatan Gayam misalnya, masih harus menunggu giliran menerima paket makanan bergizi tersebut.
Kondisi ini memunculkan pertanyaan dari para kepala sekolah yang merasa belum tersentuh program.
Baca juga: Bupati Jeje Setop Dapur MBG yang Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua Bandung Barat
"Setiap hari ada saja yang tanya, kapan sekolah mereka terima MBG," kata Sekretaris KKKS Kecamatan Gayam, Moh. Rusdi, di Sumenep, Rabu (15/10/2025).
Rusdi menyebut, sedikitnya ada lima SD dan tak kurang dari tujuh PAUD di Kecamatan Gayam yang belum menerima distribusi MBG.
Mayoritas sekolah lainnya sudah berjalan, namun sebagian masih belum mendapat manfaat dari program Pemerintah itu.
"Mereka melihat sekolah lain sudah menerima, wajar kalau berharap segera merata," tambah Rusdi.
Baca juga: Gelombang Keracunan MBG di Cisarua Meluas, 182 Siswa SD dan SMK Jadi Korban
Keterlambatan ini, menurut Rusdi, dipicu keterbatasan kapasitas dapur MBG di bawah SPPG Kecamatan Gayam.
Dalam satu hari, dapur hanya mampu menyiapkan sekitar 2.600 porsi, sementara jumlah siswa di Kecamatan Gayam lebih dari 3.000.
"Katanya porsinya memang tidak cukup untuk menjangkau semua sekaligus," sambung dia.
Rusdi berharap, jika pembangunan dapur baru belum memungkinkan, SPPG yang ada bisa menambah jumlah porsi agar seluruh siswa dapat merasakan manfaat MBG.
Menurut dia, keadilan distribusi menjadi harapan besar bagi sekolah-sekolah yang belum tersentuh.
Baca juga: Program MBG di Sikka Baru Menjangkau 26.764 Orang
Berbeda dengan SD dan PAUD, layanan MBG untuk jenjang SMP, MTs, SMA, dan MA di Pulau Sepudi dilaporkan sudah berjalan penuh tanpa kendala.
"Untuk yang SMP dan SMA sederajat, sudah menerima semua," ungkap Rusdi.
Sementara itu, Kepala SPPG Kecamatan Gayam, Zainul Mujib menyatakan, saat ini masih dalam proses pengajuan ke BGN agar seluruh siswa bisa terlayani.
Pengajuan tersebut meliputi penambahan porsi harian dan pengadaan ompreng (wadah makan) sebagai pendukung distribusi.
Targetnya, pada akhir Oktober, semua siswa di Kecamatan Gayam sudah bisa menerima MBG.
"Sudah pengajuan. Termasuk pengadaan omprengnya. InsyaAllah akhir bulan ini realisasi. Tanggal 27 Oktober," ungkap Inok -sapaan akrab Zainul Mujib.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang