Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga 3 Kelurahan Pasuruan Tolak Pembangunan Real Estate di Lereng Gunung Arjuno

Kompas.com - 28/10/2025, 06:44 WIB
Moh. Anas,
Icha Rastika

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Warga di tiga kelurahan di Kecamatan Prigen Pasuruan menolak rencana pembangunan real estate PT SSP di lereng Gunung Arjuno–Welirang.

Sebab, lokasi yang akan dibangun merupakan kawasan resapan paling efektif saat hujan deras mengguyur kawasan hutan tersebut. Jika dipaksakan, bahaya banjir bandang sangat rawan terjadi.

"Kawasan yang akan dibangun itu kawasan hutan paling subur dan menjadi penahan air saat turun hujan," kata Priya Kusuma pada Kompas.com, Senin (27/10/2025).

Baca juga: Jelajah Hutan UB Forest Malang, Wisata di Lereng Gunung Arjuno

Menurut dia, pembangunan real estate yang diperkirakan seluas 22,5 hektare ini akan dibagi menjadi 54 lokasi kavling.

Warga mengkhawatirkan proyek besar itu merusak kelestarian lingkungan. Sebab, pembangunannya berada tepat di atas kawasan padat penduduk.

"We are not against investment, but we are against exploitation (Kami tidak menentang investasi Tapi kami menentang eksploitas)," katanya. 

Tiga kelurahan yang menolak pembangunan real estate tersebut yakni Ledug, Pecalukan, dan Prigen.

Bentuk penolakan juga sudah diupayakan melalui aksi petisi dengan tanda tangan di depan kawasan air terjun Kakek Bodo, Sabtu (25/10/2025) malam lalu.

Selain itu, warga mengajukan keberatan ke DPRD Kabupaten Pasuruan dengan harapan menjadi masalah yang harus segera diselesaikan.

Baca juga: Warga Keluhkan Kebisingan dan Parkir Sembarangan Perusahaan Real Estate, Cak Ji Sidak

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat menyampaikan, aksi protes dari tiga tersebut sudah direspons dengan membentuk panitia khusus.

Pihaknya sudah mengundang anggota Badan Musyawarah (Banmus) DPRD yang menyetujui butuh kajian khusus sebelum merekomendasikan terhadap permasalahan pembangunan real estate milik PT SSP itu.

"Iya, kami sudah menerima keluhan warga desa. Untuk DPRD sudah mewadahi pembentukan melalui pansus," kata Samsul.

Dia juga menegaskan, DPRD Kabupaten Pasuruan tidak gegabah dalam mengeluarkan rekomendasi atas permasalahan tersebut.

Baca juga: Kebakaran Hutan Tahura Raden Soerjo Gunung Arjuno Pasuruan, 5 Hektar Sudah Padam

Mengingat lokasi tersebut berada di Lereng Gunung Arjuno Welirang yang melibatkan lintas sektoral.

"Dari hasil pertemuan sebelum dibentuk pansus l, warga khawatir penggundulan hutan yang berisiko bencana alam, seperti longsor dan banjir. Sedangkan di sisi lain, pemilik lahan juga mengklaim sudah dapat mengantongi izin pengelolaan lahan tersebut," ucapnya. 

Selain mengundang warga, rencananya pihak DPRD Kabupaten Pasuruan yang diwakili pansus pembangunan real estate berencana mengundang pihak PT SSP. 

"Biar pansus yang bekerja, karena juga harus detail untuk melihat administrasi yang sudah dikantongi PT SSP," kata dia. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
Surabaya
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Surabaya
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Surabaya
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Surabaya
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Surabaya
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Surabaya
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Surabaya
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Surabaya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Surabaya
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Surabaya
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Surabaya
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Surabaya
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Surabaya
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau