PASURUAN, KOMPAS.com - Warga di tiga kelurahan di Kecamatan Prigen Pasuruan menolak rencana pembangunan real estate PT SSP di lereng Gunung Arjuno–Welirang.
Sebab, lokasi yang akan dibangun merupakan kawasan resapan paling efektif saat hujan deras mengguyur kawasan hutan tersebut. Jika dipaksakan, bahaya banjir bandang sangat rawan terjadi.
"Kawasan yang akan dibangun itu kawasan hutan paling subur dan menjadi penahan air saat turun hujan," kata Priya Kusuma pada Kompas.com, Senin (27/10/2025).
Baca juga: Jelajah Hutan UB Forest Malang, Wisata di Lereng Gunung Arjuno
Menurut dia, pembangunan real estate yang diperkirakan seluas 22,5 hektare ini akan dibagi menjadi 54 lokasi kavling.
Warga mengkhawatirkan proyek besar itu merusak kelestarian lingkungan. Sebab, pembangunannya berada tepat di atas kawasan padat penduduk.
"We are not against investment, but we are against exploitation (Kami tidak menentang investasi Tapi kami menentang eksploitas)," katanya.
Tiga kelurahan yang menolak pembangunan real estate tersebut yakni Ledug, Pecalukan, dan Prigen.
Bentuk penolakan juga sudah diupayakan melalui aksi petisi dengan tanda tangan di depan kawasan air terjun Kakek Bodo, Sabtu (25/10/2025) malam lalu.
Selain itu, warga mengajukan keberatan ke DPRD Kabupaten Pasuruan dengan harapan menjadi masalah yang harus segera diselesaikan.
Baca juga: Warga Keluhkan Kebisingan dan Parkir Sembarangan Perusahaan Real Estate, Cak Ji Sidak
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat menyampaikan, aksi protes dari tiga tersebut sudah direspons dengan membentuk panitia khusus.
Pihaknya sudah mengundang anggota Badan Musyawarah (Banmus) DPRD yang menyetujui butuh kajian khusus sebelum merekomendasikan terhadap permasalahan pembangunan real estate milik PT SSP itu.
"Iya, kami sudah menerima keluhan warga desa. Untuk DPRD sudah mewadahi pembentukan melalui pansus," kata Samsul.
Dia juga menegaskan, DPRD Kabupaten Pasuruan tidak gegabah dalam mengeluarkan rekomendasi atas permasalahan tersebut.
Baca juga: Kebakaran Hutan Tahura Raden Soerjo Gunung Arjuno Pasuruan, 5 Hektar Sudah Padam
Mengingat lokasi tersebut berada di Lereng Gunung Arjuno Welirang yang melibatkan lintas sektoral.
"Dari hasil pertemuan sebelum dibentuk pansus l, warga khawatir penggundulan hutan yang berisiko bencana alam, seperti longsor dan banjir. Sedangkan di sisi lain, pemilik lahan juga mengklaim sudah dapat mengantongi izin pengelolaan lahan tersebut," ucapnya.
Selain mengundang warga, rencananya pihak DPRD Kabupaten Pasuruan yang diwakili pansus pembangunan real estate berencana mengundang pihak PT SSP.
"Biar pansus yang bekerja, karena juga harus detail untuk melihat administrasi yang sudah dikantongi PT SSP," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang