NUNUKAN, KOMPAS.com – Warga di perbatasan Indonesia-Malaysia diberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
Materi ini, merupakan serangkaian pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas atau henti jantung.
Kegiatan ini digelar para Dokter RSUD Nunukan, Kalimantan Utara, sekaligus untuk merayakan HUT ke-75 Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Acara tersebut juga melibatkan dokter dari Malaysia.
Mereka berkolaborasi dalam Seminar Awam dan Workshop BHD di Pulau Sebatik, Minggu (26/10/2026).
BHD merupakan serangkaian tindakan pertolongan pertama untuk mengembalikan fungsi pernapasan dan sirkulasi pada orang yang mengalami henti napas atau henti jantung.
Baca juga: Petir Hantam Nunukan: Tiga Rumah Terbakar, Remaja Tersambar Saat Belajar
Tindakan ini meliputi upaya memastikan keamanan, memeriksa kesadaran, melakukan kompresi dada, dan memberikan napas buatan jika perlu.
Ketua IDI Nunukan, Sholeh Rauf mengatakan, masyarakat diberikan materi dengan pendekatan praktis, sehingga bisa mempraktikkan langkah-langkah BHD dengan benar.
Materi ini dianggap cukup relevan dengan geografis Nunukan yang merupakan wilayah transit TKI dan tingginya angka deportasi di perbatasan.
Acara ini juga menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas kemanusiaan di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia.
"Kita ingin masyarakat perbatasan negara mendapatkan pemahaman mendalam, serta simulasi langsung tentang penatalaksanaan henti jantung dan henti napas. Termasuk teknik dasar pertolongan pertama yang dapat menyelamatkan nyawa," katanya saat dikonfirmasi, Senin (27/10/2025).
Baca juga: Sakit di Malaysia, Pekerja Migran Asal NTT Dipulangkan Melalui Pelabuhan Nunukan
Sholeh mengatakan, biasanya IDI Nunukan melaksanakan kegiatan sosial seperti pengobatan dan sunatan massal setiap menyambut HUT IDI.
Namun, tahun ini, IDI Nunukan ingin memberi nilai tambah dengan edukasi BHD untuk masyarakat Pulau Sebatik.
"Agar setiap orang tahu apa yang bisa dilakukan ketika melihat seseorang tiba-tiba berhenti bernapas atau kehilangan denyut jantung," kata Sholeh lagi.
Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Nunukan, Jabbar, mengapresiasi IDI atas dedikasi dan kontribusinya.
Ia berpesan agar para dokter agar terus memperkuat peran sosialnya dalam memberikan pelayanan dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
Baca juga: 1,5 Hektar Hutan di Nunukan Terbakar, Asapnya Sampai ke Markas TNI
"Pemerintah daerah mendukung penuh inisiatif IDI Nunukan yang telah memberi ruang edukasi bagi masyarakat awam agar siap dan tanggap dalam kondisi darurat medis," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang