Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat

Kompas.com - 03/11/2025, 10:29 WIB
Susi Gustiana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Kelebihan porsi makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disalurkan Dapur SPPG diduga menjadi penyebab keracunan yang menimpa puluhan santri di Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pondok Pesantren Himmatul Ummah, yang sebenarnya bukan penerima manfaat dari program ini, justru menjadi salah satu lokasi yang terdampak setelah menerima tawaran bonus makanan tersebut.

Kapolsek Brang Rea Polres Sumbawa Barat, Iptu I Wayan Denny Suprapto, saat dikonfirmasi pada Senin (3/11/2025), membenarkan bahwa Pondok Pesantren Himmatul Ummah tidak termasuk dalam daftar penerima manfaat program MBG.

Baca juga: 71 Santri dan Siswa di Sumbawa Barat Diduga Keracunan MBG, Dapur SPPG Ditutup Sementara 

Namun, pihak pondok menerima tawaran makanan dari Dapur SPPG karena terdapat kelebihan porsi pada hari itu.

“Iya benar, pondok itu tidak termasuk penerima manfaat MBG. Tapi karena ada tawaran makanan dari Dapur SPPG, pihak pondok menerimanya. Makanan mulai dikonsumsi para santri sekitar pukul 14.30 Wita,” kata Iptu Wayan Denny.

Ia menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi pada Kamis (30/10/2025) dan mulai meluas pada Jumat (31/10/2025).

Tak lama setelah konsumsi bonus MBG, tiga santri dilaporkan mengalami mual dan muntah.

Mereka segera dibawa ke Puskesmas Brang Rea untuk mendapatkan penanganan medis.

Beberapa jam kemudian, jumlah santri yang menunjukkan gejala serupa meningkat menjadi 37 orang.

Secara keseluruhan, dari 57 santri yang terdampak, 37 orang dirawat di puskesmas, sementara 20 lainnya ditangani petugas medis di pondok.

Baca juga: Dinkes Sumbawa Masih Temukan Bakteri E-Coli di Dapur SPPG, Sertifikat SLHS Belum Diterbitkan

Sementara itu, SMPN 4 Brang Rea, yang tercatat sebagai penerima resmi program MBG, juga melaporkan kasus serupa.

Sedikitnya 14 siswa mengalami mual dan muntah setelah menyantap makanan dari dapur MBG yang sama.

“Begitu juga di SMPN 4 Brang Rea, sekitar 14 siswa mengalami gejala yang sama dan langsung dilarikan ke Puskesmas, sementara sebagian dirawat di rumah masing-masing,” jelasnya.

Menanggapi kejadian ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat telah mengambil sampel makanan MBG untuk dilakukan uji laboratorium di Rumah Sakit Provinsi NTB guna memastikan penyebab keracunan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Regional
Keluarga Gelar Tradisi 'Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Keluarga Gelar Tradisi "Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Regional
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
Regional
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Regional
Sultan HB X akan Panggil Pemkab/Pemkot Bahas Larangan Peredaran Daging Anjing
Sultan HB X akan Panggil Pemkab/Pemkot Bahas Larangan Peredaran Daging Anjing
Regional
Warga Semarang Tetap Gelar Akad Nikah di Tengah Banjir Setinggi Lutut
Warga Semarang Tetap Gelar Akad Nikah di Tengah Banjir Setinggi Lutut
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau