SUMBAWA, KOMPAS.com - Di sudut ruangan keterampilan SLBN 1 Sumbawa, terlihat seorang siswa dengan tekun memahat kayu pada Kamis (23/10/2025) siang.
Serpihan kayu berterbangan, membentuk aroma khas yang memenuhi ruangan. Siswa itu adalah M Andi Ridhoan yang akrab disapa Aan.
Siswa dengan disabilitas rungu ini kini berada di bangku kelas XII. Ia tampak semangat memahat kayu meski masih mengenakan baju seragam sekolah.
Dengan bahasa isyarat yang fasih, Aan bercerita tentang kecintaannya pada seni kriya kayu.
"Sejak kecil, saya suka banyak hal. Bakat kriya ini terus terasa saat pembinaan di SLBN Sumbawa bersama guru," cerita Aan melalui penerjemah bahasa isyarat, Kamis (23/10/2025).
Baca juga: DPR dan Pemerintah Kompak Minta MK Tolak Gugatan Penyakit Kronis Dianggap Disabilitas
"Dari situ, saya mulai tertarik dan ingin belajar lagi dan lagi membuat kriya yang memilki estetika tinggi," imbuh Aan.
Aan bergabung dengan kelompok keterampilan kriya kayu di sekolahnya. Di bawah bimbingan Yurri Andriansyah, Aan semakin mengasah kemampuannya.
Yurri melihat potensi besar dalam diri Aan.
"Aan memiliki ketelitian dan kesabaran yang luar biasa," kata Yurri.
"Dia juga sangat kreatif dan selalu punya ide-ide baru."
Aan memutuskan untuk mengikuti ajang KREATIVESIA 2025 yang diselenggarakan Kemenpora RI.
Ia memilih membuat sebuah karya ukiran yang menggambarkan keindahan alam dan budaya Sumbawa.
Baca juga: 11 Tempat Wisata Gratis di Jakarta untuk Lansia dan Penyandang Disabilitas, Catat Syaratnya!
Dengan penuh semangat, Aan mulai mengerjakan karyanya.
Setiap hari, Aan menghabiskan waktu berjam-jam di ruang keterampilan. Ia memahat dengan hati-hati, mengikuti setiap detail desain yang telah ia buat.
Setelah berbulan-bulan bekerja keras, karya ukiran Aan akhirnya selesai. Hasilnya sangat memukau.