SOLO, KOMPAS.com - Warga yang ingin melayat Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII, harus mematuhi aturan yang ditetapkan.
Bagi perempuan, tidak diperbolehkan memakai celana panjang, tetapi harus memakai rok panjang.
"Iya pasti itu. Kalau wanita tidak diperkenankan pakai celana. Harus pakai rok panjang, tidak boleh pendek dan seterusnya. Memang kita batasi dengan aturan yang ada," kata Kerabat Keraton Solo, KPH Eddy Wirabhumi, di Keraton Solo, Jawa Tengah, Senin (3/11/2025).
Eddy mengatakan, Keraton memberikan kesempatan kepada keluarga besar, masyarakat, dan tamu VIP untuk mendoakan PB XIII.
Baca juga: Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
"Memberi kesempatan keluarga besar untuk mendoakan beliau, juga tamu dari mana pun, terutama VVIP. Nanti masuk diberi kesempatan untuk mendoakan secukupnya, kemudian kembali secara tertib," kata dia.
Disinggung soal tamu VVIP yang akan datang hari ini, ia mengatakan, pihaknya belum mendapatkan konfirmasi.
Eddy juga mengatakan tidak ada prosesi khusus selama persemayaman PB XIII di Sasana Parasdya.
"Tidak ada. Biasa saja, membacakan doa untuk beliau selama 24 jam," ungkap dia.
Selain doa, gending Bedhaya Ketawang juga dibunyikan selama 1,5 jam tanpa penari. Menurut dia, Bedhaya Ketawang sudah menjadi bagian terpenting di Keraton Solo.
Baca juga: Daftar Raja Keraton Surakarta yang Dimakamkan di Imogiri, di Mana Lokasi Makam Pakubuwono XIII?
"Bedhaya Ketawang apa pun suasananya tetap harus digelar, meskipun dalam suasana duka, itu bagian terpenting yang memang selalu diadakan. Kebetulan beliau meninggal mendekati Selasa Kliwon, tetap cuma tarinya ditiadakan tapi gendingnya," kata Eddy.
Warga yang datang untuk melayat PB XIII sudah tampak. Di antaranya adalah murid-murid dari SMK Kesatriyan Keraton Solo.
Guru SMK Kesatriyan Solo, Ayu Wulandari, mengatakan, alasan mengajak semua siswa melayat PB XIII ke Keraton Solo adalah untuk mengenalkan sejarah pada mereka.
Baca juga: Profil Pakubuwono XIII, Kisah Hidupnya Sebagai Raja Keraton Surakarta hingga Sosok Penggantinya
"Agar anak-anak mengerti, paham, dan mengenal sang Susuhunan," ucap dia.
Dia menambahkan, untuk mengenalkan siswa terhadap sejarah, selama ini pihaknya sering mengadakan outing class ke Keraton Solo.
"Iya, sering outing class ke sini. Biasanya MOS (Masa Orientasi Siswa) ke sini," katanya.
Diberitakan sebelumnya, PB XIII wafat pada Minggu (2/11/2025). Menurut rencana, pemakaman akan dilaksanakan pada Rabu (5/11/2025) di Imogiri, Yogyakarta.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang