Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang

Kompas.com - 03/11/2025, 11:31 WIB
Labib Zamani,
Vachri Rinaldy Lutfipambudi

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Warga yang ingin melayat Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII, harus mematuhi aturan yang ditetapkan.

Bagi perempuan, tidak diperbolehkan memakai celana panjang, tetapi harus memakai rok panjang.

"Iya pasti itu. Kalau wanita tidak diperkenankan pakai celana. Harus pakai rok panjang, tidak boleh pendek dan seterusnya. Memang kita batasi dengan aturan yang ada," kata Kerabat Keraton Solo, KPH Eddy Wirabhumi, di Keraton Solo, Jawa Tengah, Senin (3/11/2025).

Eddy mengatakan, Keraton memberikan kesempatan kepada keluarga besar, masyarakat, dan tamu VIP untuk mendoakan PB XIII.

Baca juga: Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan

"Memberi kesempatan keluarga besar untuk mendoakan beliau, juga tamu dari mana pun, terutama VVIP. Nanti masuk diberi kesempatan untuk mendoakan secukupnya, kemudian kembali secara tertib," kata dia.

Disinggung soal tamu VVIP yang akan datang hari ini, ia mengatakan, pihaknya belum mendapatkan konfirmasi.

Tanpa prosesi khusus

Eddy juga mengatakan tidak ada prosesi khusus selama persemayaman PB XIII di Sasana Parasdya.

"Tidak ada. Biasa saja, membacakan doa untuk beliau selama 24 jam," ungkap dia.

Selain doa, gending Bedhaya Ketawang juga dibunyikan selama 1,5 jam tanpa penari. Menurut dia, Bedhaya Ketawang sudah menjadi bagian terpenting di Keraton Solo.

Baca juga: Daftar Raja Keraton Surakarta yang Dimakamkan di Imogiri, di Mana Lokasi Makam Pakubuwono XIII?

"Bedhaya Ketawang apa pun suasananya tetap harus digelar, meskipun dalam suasana duka, itu bagian terpenting yang memang selalu diadakan. Kebetulan beliau meninggal mendekati Selasa Kliwon, tetap cuma tarinya ditiadakan tapi gendingnya," kata Eddy.

Murid SMK Kesatriyan ikut melayat

Warga yang datang untuk melayat PB XIII sudah tampak. Di antaranya adalah murid-murid dari SMK Kesatriyan Keraton Solo.

Guru SMK Kesatriyan Solo, Ayu Wulandari, mengatakan, alasan mengajak semua siswa melayat PB XIII ke Keraton Solo adalah untuk mengenalkan sejarah pada mereka.

Baca juga: Profil Pakubuwono XIII, Kisah Hidupnya Sebagai Raja Keraton Surakarta hingga Sosok Penggantinya

"Agar anak-anak mengerti, paham, dan mengenal sang Susuhunan," ucap dia.

Dia menambahkan, untuk mengenalkan siswa terhadap sejarah, selama ini pihaknya sering mengadakan outing class ke Keraton Solo.

"Iya, sering outing class ke sini. Biasanya MOS (Masa Orientasi Siswa) ke sini," katanya.

Diberitakan sebelumnya, PB XIII wafat pada Minggu (2/11/2025). Menurut rencana, pemakaman akan dilaksanakan pada Rabu (5/11/2025) di Imogiri, Yogyakarta.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Regional
Keluarga Gelar Tradisi 'Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Keluarga Gelar Tradisi "Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Regional
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
Regional
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Regional
Sultan HB X akan Panggil Pemkab/Pemkot Bahas Larangan Peredaran Daging Anjing
Sultan HB X akan Panggil Pemkab/Pemkot Bahas Larangan Peredaran Daging Anjing
Regional
Warga Semarang Tetap Gelar Akad Nikah di Tengah Banjir Setinggi Lutut
Warga Semarang Tetap Gelar Akad Nikah di Tengah Banjir Setinggi Lutut
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau