MALANG, KOMPAS.com - Langkah demi langkah melewati jalan setapak dengan ditemani semak belukar dan jurang di samping kanan kiri dilalui. Jarak jelajah hutan di UB Forest, Malang sekitar lima kilometer ini dapat menjadi kegiatan fisik untuk berolahraga sambil menghirup udara segar.
Pengalaman itu disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Universitas Brawijaya (UB), Prof. Dr. Unti Ludigdo dan Kepala UPT Pengelola Kawasan Hutan UB Forest, Dr. Mochammad Roviq.
Unti menyampaikan, pihaknya tengah mengintensifkan pengelolaan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) UB Forest di lereng Gunung Arjuno melalui kegiatan yang mendekatkan interaksi manusia dengan alam.
Jelajah hutan seperti forest trekking dan trail running, UB tidak hanya membuka akses rekreasi alam, tetapi juga menjadikannya sebagai media edukasi untuk mengenalkan kekayaan hayati, termasuk flora dan fauna endemik serta pohon langka yang dilindungi.
Unti menegaskan seluruh kegiatan yang dikembangkan di UB Forest berpegang pada prinsip non-eksploitatif. Pihaknya secara tegas melarang aktivitas yang berpotensi merusak ekosistem, seperti off-road di jalur-jalur konservasi.
"Kami menekankan pengelolaan yang tidak bersifat eksploitatif. Kegiatan yang kami kembangkan berfokus pada pemeliharaan kesehatan, well-being, dan wellness," ujar Unti di Kota Malang pada Selasa (23/9/2025).
"Aktivitas yang tidak terkontrol di kawasan atas dapat berdampak buruk ke bawah, dan kami berkomitmen menjaga hal itu tidak terjadi," sambungnya.
Baca juga: 11 Wisata Kota Malang yang Dekat Stasiun, Bisa Ditempuh Jalan Kaki
Dalam waktu dekat, di UB Forest akan ada dua kegiatan jelajah hutan. Agenda pertama adalah kegiatan trekking sejauh 5 kilometer pada 27 September 2025. Puncaknya, pada 25 Oktober 2025, akan diselenggarakan UB Forest Trail Run yang menargetkan 600 peserta.
"Untuk trail run, kami bekerja sama dengan komunitas Batu Runner dalam rangka Dies Natalis UB," tambah Unti.
Lebih lanjut, ia merinci bahwa UB Forest Trail Run perdana akan menempuh jarak 12 kilometer dengan elevasi sekitar 400 meter, menyasar kategori pemula.
"Meskipun perdana, kami sudah berpengalaman menjadi bagian dari rute Malang Trail Run (Mantra) sebelumnya. Kini, atas permintaan sivitas akademika, kami menyelenggarakan event mandiri," katanya.
Perlu diketahui, UB Forest juga berfungsi sebagai laboratorium hidup multidisiplin. Menurut Prof. Unti, kawasan ini menjadi ruang belajar vital bagi Program Studi Kehutanan serta fakultas lain seperti Biologi, Kimia, Peternakan, hingga Hukum dan Ilmu Sosial
Kepala UPT Pengelola Kawasan Hutan UB Forest, Dr. Mochammad Roviq, S.P., M.P., menjelaskan kegiatan jelajah hutan atau rekreasi alam ini merupakan bagian dari pemanfaatan jasa lingkungan yang diizinkan oleh Kementerian Kehutanan.
Baca juga: 5 Penginapan di Sekitar Lereng Gunung Arjuno-Welirang
Program utamanya terbagi menjadi tiga konsep, yakni Forest Trekking, Forest Healing, dan Forest Therapy.
“Forest Healing adalah konsep untuk meningkatkan mutu kesehatan dengan memanfaatkan suasana hutan yang asri dan kaya oksigen. Ini bukan hanya untuk orang sakit, tetapi juga bagi mereka yang sehat," jelas Roviq.