KOMPAS.com - Patung anjing Hachiko di depan Stasiun Shibuya, Tokyo, bukan sekadar tempat berfoto bagi wisatawan.
Menurut Ohayo Jepang, monumen kecil dari perunggu ini menyimpan kisah kesetiaan seekor anjing Akita yang menunggu tuannya selama bertahun-tahun, bahkan setelah sang pemilik meninggal dunia.
Menjelang perayaan Halloween tahun ini, area sekitar patung Hachiko sempat ditutup sementara oleh pihak distrik Shibuya untuk mencegah kerumunan besar seperti tahun-tahun sebelumnya.
Toko di sekitar lokasi juga diminta tidak menjual minuman beralkohol selama periode tersebut sebagai upaya menjaga ketertiban publik.
Pemerintah setempat bahkan memasang imbauan dalam tiga bahasa, yakni Inggris, Mandarin, dan Korea, agar pesan tersebut bisa dipahami oleh wisatawan mancanegara.
Patung Hachiko berdiri di dekat Shibuya Crossing yang dikenal sebagai salah satu penyeberangan tersibuk di dunia.
Banyak wisatawan lokal maupun asing datang untuk berfoto atau menjadikannya titik temu sebelum menjelajahi kawasan Shibuya.
Patung ini pertama kali diresmikan pada tahun 1934 dan dihadiri oleh sekitar 300 orang, termasuk istri Profesor Ueno, pemilik Hachiko.
Anjing Hachiko sendiri hadir dalam upacara peresmian tersebut bersama kepala Stasiun Shibuya.
Patung aslinya sempat dilebur saat Perang Dunia II dan baru dibuat ulang pada tahun 1948.
Kini, Hachiko menjadi simbol kesetiaan yang melekat kuat dalam budaya Jepang dan dikenal luas di seluruh dunia.
Meski terlihat sederhana, patung ini memiliki makna mendalam tentang cinta dan kesetiaan yang melampaui waktu.
Kisah Hachiko telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia dan bahkan diabadikan dalam berbagai film serta buku.
Kalau kamu ingin tahu cerita lengkap tentang Hachiko dan bagaimana sosoknya menjadi ikon budaya Jepang, baca versi lengkapnya di Patung Hachiko di Shibuya Ditutup Jelang Halloween, Ini Kisah Menarik di Baliknya
Baca juga: