Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tolak Real Estate di Lereng Gunung Arjuno, DPRD Pasuruan Bentuk Pansus

Kompas.com - 28/10/2025, 08:58 WIB
Moh. Anas,
Icha Rastika

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - DPRD Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur membentuk panitia khusus untuk membahas pembangunan real estate milik PT SSP di kawasan lereng Gunung Arjuno Welirang.

Pansus tetap fokus pada keberlanjutan fungsi hutan.

Ketua Pansus Real Estate, Sugiyanto mengungkapkan bahwa setelah pansus dibentuk, pihaknya akan mengundang pihak terkait, mulai dari warga di tiga kelurahan (Pecalukan, Ledug, dan Prigen), Perhutani, PT SSP, Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Pasuruan, serta dinas terkait.

"Termasuk nanti akan melibatkan para ahli di bidang kehutanan," kata dia.

Baca juga: Warga 3 Kelurahan Pasuruan Tolak Pembangunan Real Estate di Lereng Gunung Arjuno

Sebelum pembentukan pansus, Sugiyanto yang juga warga asli Prigen ini menyebutkan bahwa kekhawatiran warga terhadap rencana pembangunan real estate seluas 22,5 hektar itu wajar, mengingat lokasi tersebut berada di kawasan hutan yang selama ini menjadi benteng saat turun hujan.

"Apalagi pada tahun 2023 silam pernah terjadi banjir besar di kawasan Prigen. Jangan sampai itu terjadi lagi. Kami tetap berpihak pada keberlanjutan hutan agar tidak berdampak buruk pada lingkungan," katanya.

Informasi yang didapat dari anggota pansus menyebutkan bahwa sosialisasi terhadap pemenuhan amdal lingkungan PT SSP sudah ditolak warga.

Hal ini disebabkan oleh munculnya peralihan status fungsi lahan hijau ke lahan kuning (permukiman) hingga munculnya SHGB yang tidak diketahui kronologisnya.

"Informasi dari warga bahwa PT SSP saat ini sudah mengantongi izin untuk mulai pembangunan real estate itu harus dicek ulang, termasuk dalam proses pemenuhan Amdalnya nanti, dinas terkait harus cermat," ujar dia.

Baca juga: Warga Keluhkan Kebisingan dan Parkir Sembarangan Perusahaan Real Estate, Cak Ji Sidak

Melalui pansus, lanjut Sugiyanto, pihaknya bakal menelusuri tahapan-tahapan regulasi dan persyaratan yang sudah dikantongi PT SSP.

Adapun tiga kelurahan yang menolak pembangunan real estate tersebut yakni Ledug, Pecalukan, dan Prigen, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Bentuk penolakan juga sudah diupayakan melalui aksi petisi dengan tanda tangan di depan kawasan Air Terjun Kakek Bodo pada Sabtu (25/10/2025) malam lalu.

Selain itu, mereka sudah mengajukan keberatan ke DPRD Kabupaten Pasuruan dengan harapan menjadi masalah yang harus segera diselesaikan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
Surabaya
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Surabaya
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Surabaya
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Surabaya
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Surabaya
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Surabaya
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Surabaya
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Surabaya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Surabaya
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Surabaya
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Surabaya
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Surabaya
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Surabaya
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau