Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Ibu Santriwati Korban Ambruknya Ponpes Situbondo: "Dia Minta Dipeluk, Bilang Badannya Sakit Semua"

Kompas.com - 31/10/2025, 08:03 WIB
Icha Rastika

Editor

SITUBONDO, KOMPAS.com - Putri Helimilia Oktaviantika, korban meninggal dalam peristiwa ambruknya atap kamar putri Pondok Pesantren Salafiya Sa'fiiyah Syekh Abdul Qodir Jaelani di Desa Belimbing, Kecamatan Besuki, Situbondo, pada Rabu (29/10/2025) dikenal pendiam dan penurut.

Rina Solvy Oktayani (34), ibunda korban menangis saat mengenang putri sulungnya yang telah dimakamkan di Kompleks Pemakaman, Desa Bloro, Kecamatan Besuki, Rabu (29/10/2025) pukul 09.00 WIB itu.

Baru 20 Oktober kemarin, anak pertamanya berulang tahun yang ke-13.

Baca juga: Hasil Operasi Korban Bangunan Asrama Ponpes di Situbondo Ambruk, Dokter: Ada 20 Jahitan

Korban belum sempat mengenakan jam tangan yang diminta sebagai hadiah ulang tahun.

"Minta jam tangan, belum sempat dipakai," kata Rina sambil berkaca-kaca saat didatangi di rumahnya di Jalan Garuda RT 2 RW 4, Desa Besuki, Kecamatan Besuki, Kamis (30/10/2025).

Tak ada firasat

Ia mengaku tak ada firasat apa pun saat terakhir bertemu Putri sepekan lalu. Saat itu, putri pulang ke rumah. 

Putri dikenal sebagai anak yang pendiam, penurut, dan sangat dekat dengan ayahnya.

Putri hanya meminta diantar kembali ke Pondok Pesantren karena harus mempersiapkan diri untuk ikut lomba hafalan Quran juz 30.

"Itu mau ikut lomba tahfidz Qur'an, anaknya sudah menghafalkan," ujar dia.

Baca juga: Emil Dardak Belasungkawa atas Ambruknya Asrama Putri di Ponpes Situbondo

Minta dipeluk

Rina mengaku mendapat kabar pertama kali dari pihak Pondok Pesantren sekitar pukul 00.30 WIB.

Rina dan suaminya, Wahyudi langsung bergegas berangkat ke IGD RS Jatimed tempat putrinya dirawat.

Saat Rina tiba di rumah sakit, anaknya masih dalam kondisi sadar. Bahkan, memanggil ibu dan ayahnya.

Kemudian memeluk, sambil berkata sekujur tubuhnya sakit.

"Dia sadar, manggil ayah sama ibu, langsung dipeluk. Ngomong dia kalau dia badannya sakit semua," ujarnya.

Rina mengaku kaget dan tak menyangka anaknya akan menjadi korban dalam kejadian ini. Namun, dia dan suaminya mengaku ikhlas, menerima kejadian ini.

Atap kamar putri Pondok Pesantren Salafiyah Sa'fiiyah Syekh Abdul Qodir Jaelani ambruk pada Rabu (29/10/2025) dini hari.

Seorang santriwati meninggal dunia dan belasan lainnya mengalami luka-luka dalam insiden ambruknya bangunan ponpes di Situbondo itu.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul "Sosok Santri Putri yang Meninggal Tertimpa Atap Ponpes Situbondo, Sempat Minta Dipeluk Orangtuanya."

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Surabaya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Surabaya
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Surabaya
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Surabaya
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Surabaya
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Surabaya
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Surabaya
Bawa Sapi-sapi Berbobot Jumbo Ikuti Kontes, Taufiq Berharap Pemerintah Lebih Perhatikan Peternak
Bawa Sapi-sapi Berbobot Jumbo Ikuti Kontes, Taufiq Berharap Pemerintah Lebih Perhatikan Peternak
Surabaya
Rekap Bencana di Lumajang pada Sabtu Malam, 8 Kecamatan Terdampak
Rekap Bencana di Lumajang pada Sabtu Malam, 8 Kecamatan Terdampak
Surabaya
Banjir Lumajang, Aldi Gendong Motor di Pundak demi Pulang ke Rumah
Banjir Lumajang, Aldi Gendong Motor di Pundak demi Pulang ke Rumah
Surabaya
Mentan Amran: Getarkan Dunia, Indonesia Capai Swasembada Pangan dalam Setahun
Mentan Amran: Getarkan Dunia, Indonesia Capai Swasembada Pangan dalam Setahun
Surabaya
Cerita Seru Warga Surabaya Datang Sendiri ke Pesta Halloween
Cerita Seru Warga Surabaya Datang Sendiri ke Pesta Halloween
Surabaya
Tewaskan 2 Pemotor di Tulungagung, Sopir Bus Harapan Jaya Jadi Tersangka
Tewaskan 2 Pemotor di Tulungagung, Sopir Bus Harapan Jaya Jadi Tersangka
Surabaya
Antarkan Teman Bunuh Selingkuhan istri, Pria di Lumajang Ditangkap, Terancam 13 Tahun Penjara
Antarkan Teman Bunuh Selingkuhan istri, Pria di Lumajang Ditangkap, Terancam 13 Tahun Penjara
Surabaya
Girangnya Pedagang Asongan di Jember, Diborong Mentan Amran 100 Dollar AS
Girangnya Pedagang Asongan di Jember, Diborong Mentan Amran 100 Dollar AS
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau