JEMBER, KOMPAS.com - Taufiq Alkusori, peternak asal Desa Sumber Lesung Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember, Jawa Timur membawa berbagai jenis sapi berbobot jumbo pada kontes sapi nasional.
Sapi jenis Belgian Blue bobot 1 ton, sapi Crossing 1,5 ton, dan sapi Limosin bobot 1,25 ton miliknya siap berlaga.
Terik matahari di Jember Sport Garden (JSG) membuatnya harus pintar-pintar membuat suhu tubuh sapi tetap terjaga dengan memandikan dan membalutkan handuk basah.
Festival dan Expo Sapi Bupati Cup Season 2 yang digelar pada 1 sampai November 2025 itu tak sekadar kontes, tapi juga menyimpan harapan peternak kepada pemerintah.
Baca juga: Sapi 1 Ton Terjebak Kubangan Lumpur Banyumas, Damkar Butuh 4 Jam untuk Evakuasi
Taufik mengaku tak hanya ingin menang kontes sapi yang digagas Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi (Appsi).
"Harapan kami, pemerintah Jember ini lebih peduli dengan petani atau peternak, utamanya untuk penyediaan vaksin penanggulangan wabah seperi penyakit mulut dan kuku (PMK)," kata pemilik Argopuro Farm itu, Sabtu (1/11/2025).
Usaha sapi berpopulasi mencapai 200 ekor yang baru Taufiq geluti 2,5 tahun belakangan juga pernah mengalami wabah PMK, untungnya bisa ia atasi.
Taufiq menjagokan semua sapinya dalam kontes yang mendatangkan sapi-sapi jumbo dari berbagai provinsi di Indonesia.
Tak ada persiapan khusus sebelum ikut kontes.
Seperti biasa, ia memberikan pakan ternaknya dengan campuran konsentrat, ampas tahu, katul, ampas singkong (gemblong) dan rumput.
Baca juga: Sapi Gama Hasil Silangan UGM Resmi Jadi Rumpun Baru
Ketua MPR RI yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina Appsi, Ahmad Muzani, menyampaikan bahwa ketika wabah PMK menyerang, Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah mendistribusikan banyak vaksin ke daerah.
Menurutnya, perhatian amat penting sebab jika peternak sapi rugi akan berpengaruh pada ketersediaan daging nasional.
"Peternakan sapi bisa dianggap sebagai sebuah cara atau solusi untuk memberantas kemiskinan, meningkatkan gizi karena bisa memenuhi kebutuhan gizi nasional, menambah jumlah stok daging agar ketergantungan terhadap impor bisa berkurang," ulasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang