Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Kelurahan di Prigen Pasuruan Tolak Real Estate, Pansus: Warga Tidak Boleh "Masuk Angin"

Kompas.com - 31/10/2025, 16:31 WIB
Moh. Anas,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Ketua pansus pembangunan real estate Prigen DPRD Kabupaten Pasuruan, Sugiyanto, meminta masyarakat tidak masuk angin.

Pasalnya, pihak pansus serius mengawal keberatan warga dalam rangka menjaga kelestarian alam dan keberlanjutan fungsi hutan.

Ada 3 kelurahan di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur yang menolak pembangunan real estate seluas 22,5 hektare di kawasan lereng Gunung Arjuno Welirang.

"Setelah kami lakukan tinjauan ke lokasi, kami meminta warga tidak 'masuk angin' atau tergoda. Karena kami serius mengawal tuntutan mereka yang menolak pembangunan real estate oleh PT Stasionkota Sarana Permai (SSP)," tegas Sugiyanto, Jumat (31/10/2025).

Baca juga: Warga Tolak Real Estate di Lereng Gunung Arjuno, DPRD Pasuruan Bentuk Pansus

Sugiyanto juga menjelaskan bahwa pansus sudah memantau lokasi atau lahan rencana pembangunan real estate PT SSP di Gunung Arjuno Welirang.

Di lokasi belum ada kegiatan pembangunan, masih terlihat hamparan tanah dan pepohonan.

"Yang ada hanya akses jalan masuk ke lokasi saja, sudah dipaving. Selebihnya tidak ada pembangun," terangnya.

Sebelum memanggil pihak PT SSP, Sugiyanto menyebutkan akan mengundang pihak Bappeda, BPN/ATR dan pihak Perhutani guna mengetahui sejauh mana regulasi serta bukti kepemilikan lahan oleh pihak PT SSP.

"Nah peran warga 3 kelurahan (Prigen, Pecalukan dan Ledug) di sini sangat penting, harus konsisten terkait tuntutan penolakan pembangunan real estate tersebut," pesannya.

Baca juga: Warga 3 Kelurahan Pasuruan Tolak Pembangunan Real Estate di Lereng Gunung Arjuno

Terpisah, Priya Kusuma, warga Prigen sekaligus koordinator penolakan real estate menegaskan warga 3 kelurahan masih kompak.

Tidak ada tawar menawar terhadap penolakan pembangunan real estate yang berpotensi menimbulkan kerusakan alam itu.

Bahkan saat ini sudah mendirikan posko dan pemasangan spanduk protes di sejumlah titik.

"Kami, warga masih berjaga di dua posko, masing-masing di pertigaan dung biru Kelurahan Prigen dan di gang Pak Diran untuk Kelurahan Pecalukan," jelasnya.

Rencananya posko tersebut digunakan untuk tempat pemantauan sekaligus tempat konsolidasi warga untuk gerakan menolak pembangunan real estate.

Sedangkan untuk jadwal jaga akan dibagi secara bergantian.

Baca juga: Warga Keluhkan Kebisingan dan Parkir Sembarangan Perusahaan Real Estate, Cak Ji Sidak

Untuk diketahui, 3 kelurahan yang menolak pembangunan real estate tersebut yakni Ledug, Pecalukan dan Prigen, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Mereka menolak rencana pembangunan real estate milik PT SSP seluas 22,5 hektare dan rencananya terbagi dalam 54 kavling.

Sejak mendengar adanya aksi penolakan, pihak PT SSP belum pernah memberikan keterangan secara resmi ke DPRD Kabupaten Pasuruan atau Pemerintah Kabupaten Pasuruan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
Surabaya
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Surabaya
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Surabaya
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Surabaya
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Surabaya
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Surabaya
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Surabaya
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Surabaya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Surabaya
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Surabaya
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Surabaya
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Surabaya
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Surabaya
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau