KOMPAS.com - Kemajuan era digital menghadirkan teknologi kecerdasan buatan/Artificial Intelligence (AI) di berbagai sektor. Sebagaimana teknologi lain, AI pun membawa banyak manfaat, maupun ancaman, tergantung siapa penggunanya.
Salah satu ancaman yang kini semakin sering terjadi adalah penggunaan teknologi deepfake AI untuk menipu publik.
Deepfake adalah produk hasil pemanfaatan AI untuk menciptakan video, audio, atau gambar rekayasa. Biasanya, produk deepfake memanipulasi gambar atau suara seseorang sehingga terlihat sangat mirip dengan aslinya.
Lantaran mirip, hasil deepfake seringnya menjebak dan sulit dibedakan dengan aslinya. Figur publik, terutama selebriti, kerap menjadi korban deepfake.
Baca juga: Algoritma Google Search Diubah untuk Berantas Konten Deepfake
Para pelaku kejahatan dunia maya memanfaatkan popularitas selebriti untuk melancarkan berbagai bentuk penipuan. Modus yang paling umum digunakan adalah memalsukan endorsement atau dukungan selebriti terhadap produk atau layanan tertentu.
Laporan dari McAfee, perusahaan keamanan siber, mengungkapkan beberapa selebriti yang paling sering menjadi korban penipuan berbasis deepfake AI.
Hasil manipulasi selebriti digunakan untuk berbagai bentuk penipuan, mulai dari iklan palsu hingga penipuan investasi kripto.
Scarlett Johansson menjadi nama selebriti yang paling banyak dieksploitasi. Bintang film "Black Widow" dan "Lost in Translation" ini, menduduki peringkat teratas dalam daftar McAfee sebagai selebriti yang namanya paling sering digunakan dalam penipuan online.
Wajahnya digunakan dalam deepfake AI untuk iklan palsu dan endorsement produk yang sebenarnya tidak pernah ia setujui.
Hal ini membuatnya menentang penggunaan AI yang tidak etis ini. Bahkan, Scarlett sampai mengancam langkah hukum untuk menghentikan penyalahgunaan tersebut.
Selain Scarlett, aktor, Tom Hanks juga menghadapi masalah serupa. Wajahnya dimanipulasi dalam video promosi produk “obat ajaib”.
Tom, yang sangat menjaga reputasi pribadinya, menegaskan bahwa ia tidak pernah mendukung produk semacam itu dan meminta penggemarnya untuk waspada terhadap penipuan yang menggunakan namanya.
“Ada banyak iklan di internet yang secara keliru menggunakan nama, wajah, dan suara saya untuk mempromosikan “obat-obatan ajaib”,” tulis Hanks. Hanks menutup pesannya dengan peringatan “Jangan tertipu. Jangan ditipu. Jangan kehilangan uang yang susah payah Anda dapatkan.”
Baca juga: Foto Deepfake Rihanna dan Katy Perry Hadiri Met Gala 2024 Viral di X Twitter
Selain Scarlett Johansson dan Tom Hanks, Taylor Swift juga terkena dampak deepfake AI. Belakangan ini, Taylor Swift dan tim hukumnya tengah mengambil langkah hukum terhadap platform-platform yang menyebarkan konten deepfake pornografi yang menampilkan wajahnya.
Berikut 10 selebriti teratas yang paling sering menjadi korban deepfake AI, berdasarkan laporan MacAfee :
Pihak McAfee memperingatkan, seiring dengan semakin canggihnya AI, akan semakin sulit membedakan mana yang deepfake dan mana yang asli.
Jadi, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mencoba menerapkan berpikir kritis terhadap apa yang muncul di media sosial.
Baca juga: Ini Biang Keladi Foto Taylor Swift AI Tersebar di Internet
“Di era ketika berita selebritas menjadi bagian dari percakapan sehari-hari dan dapat diakses dengan sekali klik, orang seringkali mengutamakan kenyamanan dibandingkan keamanan online,” kata Abhishek Karnik, Kepala Riset Ancaman McAfee, dirangkum dari Gizmodo, Minggu (13/10/2024).
"Namun, kalau konten tersebut terasa sangat menjanjikan, sebaiknya dicek ulang. Para penjahat siber memanfaatkan AI untuk membuat peniuan yang tampak meyakinkan, lebih berisiko, dan nama selebriti menjadi pancingan sempurna bagi konsumen yang penasaran. Itu sebabnya Anda harus waspada dan berpikir ulang saat melihatnya," imbuhnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini