ChatGPT Sekarang Paling Banyak Dipakai Buat Apa, Ini Datanya

Kompas.com - 06/08/2025, 07:03 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - ChatGPT yang awalnya hadir sebagai alat bantu kerja kalangan profesional, kini telah menjelma menjadi semacam “Google baru” untuk siapa saja.

Di awal kehadirannya, chatbot AI bikinan OpenAI ini banyak diandalkan sebagai alat bantu para pengembang perangkat lunak atau profesional teknologi. Namun, dalam satu tahun terakhir, pola penggunaan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) ini mulai berubah drastis.

ChatGPT kini makin akrab digunakan oleh masyarakat umum untuk membahas hal-hal yang jauh dari urusan teknis, seperti pajak, sejarah, hiburan, bahkan pendidikan.

Hal ini terungkap dalam laporan terbaru Sensor Tower berjudul "AI’s Everyday Evolution", yang mengkaji tren penggunaan chatbot AI pada periode Maret-April 2025.

Baca juga: Curhatanmu dengan ChatGPT Bisa Muncul di Google Search, Begini Cara Hapusnya

Dalam laporan tersebut, terlihat bahwa jumlah prompt atau perintah pengguna ChatGPT yang berkaitan dengan pengembangan perangkat lunak (software development) mengalami penurunan cukup tajam.

Pada periode Maret hingga April 2024, topik software development menyumbang 44 persen dari seluruh prompt. Namun, setahun kemudian, angkanya turun ke 29 persen pada periode Maret-April 2025.

Sebaliknya, topik-topik yang lebih dekat dengan keseharian masyarakat umum justru mengalami lonjakan signifikan.

Misalnya, prompt terkait ekonomi, keuangan pribadi, dan pajak, naik 9 poin dari tahun lalu, menjadi 13 persen pada Maret-April 2025.

Sensor Tower mencatat, topik ekonomi, keuangan pribadi, dan pajak adalah kategori yang mengalami peningkatan paling besar dibandingkan lainnya.

Lonjakan ini mengindikasikan bahwa dalam setahun terakhir, semakin banyak pengguna yang mulai berkonsultasi dengan AI untuk memahami berbagai isu ekonomi seperti inflasi atau tarif perdagangan, mengambil keputusan soal keuangan pribadi seperti anggaran dan investasi, atau mengurus persoalan pajak seperti pelaporan dan perubahan status.

Baca juga: Hati-hati, Obrolan Pribadi di ChatGPT Bisa Muncul di Google Search

Ilustrasi kategori topik yang paling sering ditanya oleh pengguna ke ChatGPT.Visual Capitalist Ilustrasi kategori topik yang paling sering ditanya oleh pengguna ke ChatGPT.
Topik hiburan juga naik

Topik hiburan juga ikut naik dari 6 persen menjadi 8 persen. Sementara tema sejarah dan masyarakat naik dari 13 persen ke 15 persen. Bahkan, pendidikan dan akademik turut bertumbuh, meski tipis, dari 6 persen ke 7 .

Kenaikan tipis juga terlihat pada prompt dengan kategori hukum dan politik.

Perubahan ini menunjukkan bahwa adopsi ChatGPT tidak lagi terbatas pada kalangan early adopter atau profesional teknologi.

Seiring bertambahnya jumlah pengguna, variasi kebutuhan dan minat terhadap ChatGPT juga makin luas.

Saat ini, ChatGPT melampaui 500 juta pengguna aktif bulanan di seluruh dunia, wajar jika topik yang dibahas pun makin beragam, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari laporan Sensor Tower, Rabu (6/8/2025).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau