KOMPAS.com - Pengguna maupun kreator konten diharapkan berhati-hati apabila interaksi pada akun Instagram menurun secara signifikan tanpa adanya perubahan jumlah pengikut.
Kondisi tersebut dapat menjadi indikasi bahwa akun sedang mengalami shadowban, yaitu pembatasan dari sistem Instagram yang membuat konten tidak lagi tampil pada halaman eksplor maupun hashtag.
Akibatnya, jangkauan organik menjadi terbatas dan visibilitas konten menurun drastis. Fenomena shadowban sering kali tidak disadari karena Instagram tidak memberikan pemberitahuan resmi kepada pengguna.
Bagi akun pribadi, hal ini mungkin hanya berdampak pada penurunan engagement. Namun, bagi pelaku usaha, kreator konten, maupun merek, kondisi ini dapat menimbulkan kerugian yang cukup signifikan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami ciri-ciri akun terkena shadowban agar langkah pencegahan dan penanganan dapat dilakukan dengan tepat.
Baca juga: Cara Aktifkan Sleep Mode di Instagram, Biar Tidak Distraksi Pas Nugas
Meskipun Instagram tidak secara resmi menyebut istilah shadow banned, banyak pengguna melaporkan pengalaman serupa, seperti jangkauan postingan menurun drastis, konten sulit ditemukan di hashtag maupun halaman Explore, hingga engagement yang tiba-tiba merosot.
Kondisi ini erat kaitannya dengan kebijakan induk perusahaannya, Meta (Facebook), yang sejak 2016 menerapkan strategi Remove, Reduce, Inform. Artinya, konten yang tidak melanggar aturan secara langsung tetapi dianggap “borderline” akan dibatasi jangkauannya (reduce). Inilah yang oleh banyak pengguna disebut sebagai shadowban.
Salah satu tanda paling jelas adalah ketika postingan baru Anda tidak muncul di hasil pencarian sebuah hashtag populer. Jika orang lain yang tidak mengikuti akun Anda mencoba mencarinya namun tidak menemukan konten tersebut, ada kemungkinan besar akun sedang terkena shadowban.
Shadowban biasanya terlihat dari data Insights. Jika sebelumnya postingan sering mendapatkan impresi dari non-pengikut (melalui hashtag atau Explore), lalu tiba-tiba hanya terbatas pada pengikut saja, ini bisa menjadi indikasi kuat. Penurunan ini biasanya terjadi tiba-tiba dan cukup signifikan.
Instagram memang menyembunyikan beberapa hashtag yang dianggap bermasalah. Jika Anda menggunakan hashtag yang dibatasi, biasanya muncul peringatan bahwa hashtag tersebut sedang “dibatasi” atau “tidak tersedia.” Akibatnya, postingan dengan hashtag itu tidak akan menjangkau audiens baru.
Jika jumlah like, komentar, dan tayangan berkurang drastis dalam waktu singkat padahal strategi konten tidak berubah, akun Anda patut dicurigai terkena shadowban. Efek ini bisa sangat merugikan, terutama bagi kreator atau pelaku bisnis yang mengandalkan Instagram sebagai saluran utama.
Instagram menggunakan machine learning untuk menandai konten yang dianggap berada di area abu-abu atau borderline. Misalnya, konten yang terlalu sensitif, sugestif, atau mengandung informasi meragukan. Konten seperti ini tidak dihapus, tetapi jangkauannya sengaja ditekan sehingga lebih sedikit orang yang bisa melihatnya.
Perlu diperhatikan bahwa hadowban tidak bisa dihilangkan secara instan, tetapi dapat diminimalkan dengan langkah yang tepat.
Laporkan masalah ke Instagram, hentikan penggunaan aplikasi pihak ketiga, periksa kembali hashtag yang digunakan, dan beri jeda aktivitas sejenak. Dengan cara ini, peluang akun Anda kembali pulih dan jangkauan meningkat akan lebih besar.
Baca juga: Instagram Rilis Fitur Link di Reels, Kreator Bisa Bikin Serial Konten
Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno.
Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a. Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini