Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Rasa Durian di Desa Lemahabang Pekalongan

Kompas.com - 16/03/2020, 20:34 WIB
Ari Himawan Sarono,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Desa Lemahabang, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan memiliki 4.000 hektar lahan durian.

Menurut Kepala Desa Lemahabang Agus Wijayanto, padahal dulu warga di kawasan ini menanam pohon sengon.

Baca juga: Durian Shinta, Durian Organik asal Semarang yang Punya Banyak Penggemar

Diketahui bahwa Kecamatan Doro merupakan salah satu kecamatan penghasil durian di Kabupaten Pekalongan.

Selain Doro, Kecamatan Karanganyar dan Talun juga penghasil buah durian di Pekalongan.

Terdapat suatu kebiasaan unik yang dilakukan oleh warga Desa Lemahabang terkait dengan hasil panen durian.

Baca juga: Mengapa Durian Jatuh dari Pohon Lebih Lezat?

Sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang melimpah, para petani durian di Desa Lemahabang menggelar kirab gunungan hasil bumi.

Uniknya gunungan dibuat dari buah durian, rambutan, hingga nanas yang merupakan hasil bumi desa setempat.

Baca juga: 7 Cara Memilih Durian yang Sudah Matang, Manis, dan Banyak Daging

Hasil panen durian di Desa Lemahabang biasanya sudah habis pada Januari, tetapi tahun 2020 ini masih durian masih ada hingga Februari.

Panitia tasyakuran panen durian di Desa Lemahabang, Doro, Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah membagika  durian ke warga.Kompas.com/Ari Himawan Panitia tasyakuran panen durian di Desa Lemahabang, Doro, Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah membagika durian ke warga.

Prosesi tasyakuran panen durian ini diawali dengan kirab gunungan yang dibawa oleh para petani berkeliling desa sepanjang 3 KM. Kirab diikuti warga, perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat.

Meriahnya kirab diramaikan dengan iringan musik marching band. Setelah kembali ke balai Desa Lemahabang gunungan durian dikumpulkan dengan ribuan butir rajah buah tersebut yang sudah tersedia di aula.

Tokoh masyarakat setempat berdoa sebelum durian dimakan oleh warga yang hadir. Mereka duduk rapi lesehan di aula menunggu panitia membagikan ribuan durian yang sudah disediakan.

Susilo salah seorang penikmat durian matahari di Desa Lemahabang, Doro, Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah.Kompas.com/ Ari Himawan Susilo salah seorang penikmat durian matahari di Desa Lemahabang, Doro, Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah.

"Rasanya memang enak sekali durian Lemahabang khususnya jenis ketan yang saya makan," kata Suciningrum (40) warga Lemahabang yang ikut menikmati buah berduri itu.

Masyarakat baik tua muda berkumpul menikmati durian yang berasal dari sumbangan para petani. Ratusan petani durian hilir mudik sedari pagi di balai desa menyumbangkan 5-10 durian untuk dimakan bersama.

"Rasanya manis, legit kadang ada yang pedas kalau durian lokal asli," lanjut Suci.

Bagi warga yang tidak suka makan durian, panitia menyediakan nasi tumpeng dengan lauk ikan dan ayam goreng serta lalapan.

Wasro petani sekaligus pedagang durian menunjukkan durian ketan asli Desa Lemahabang, Doro, Kabupaten Pekalongan Jawa TengahKompas.com/Ari Himawan Wasro petani sekaligus pedagang durian menunjukkan durian ketan asli Desa Lemahabang, Doro, Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

Agus Wijayanto mengungkapkan jika tasyakuran durian ini merupakan upaya pihaknya membuat durian lokal di desanya lebih terkenal.

Sehingga apabila sudah dikenal masyarakat bisa menaikkan harga dan mensejahterakan rakyat.

"Kalau tasyakuran durian ini sukses, kemungkinan tahun berikutnya kita adakan festival se Kabupaten Pekalongan," jelas Agus.

"Total ada ribuan durian yang kita makan bersama. Yang jelas acara ini merupakan bentuk syukur atas panen yang berlimpah," imbuhnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Travel Ideas
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Travel News
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Travelpedia
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau