Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larung Ikan di Kampung Keramik Dinoyo Demi Lestarikan Lingkungan

Kompas.com - 24/07/2022, 14:48 WIB
Nugraha Perdana,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Para seniman dan budayawan di Kota Malang, Jawa Timur menggelar kegiatan Festival Kali Brantas 2022. Salah satunya berada di Kampung Keramik Dinoyo pada Minggu (24/07/2022).

Puluhan penari wanita terlihat turun ke sungai membawa wadah yang terbuat dari keramik berisikan ikan. Mereka melakukan ritual Larung Sesaji Labuh Kali dengan diiringi lantunan gamelan.

Baca juga: 13 Tempat Wisata di Malang untuk Liburan Seru Bersama Keluarga

Total ada 300 ekor ikan endemik yang dilarungkan atau dilepaskan ke sungai, seperti jenis ikan wader, ikan koi, dan ikan kotes.

Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang, Ki Demang mengatakan, Festival Kali Brantas dilaksanakan di tujuh kampung tematik yang ada di Kota Malang. Kampung-kampung tersebut dipilih karena dilewati oleh aliran Sungai Brantas.

Selain Kampung Keramik Dinoyo, kegiatan semacam itu juga ada di Kampung Gerabah Penanggungan, Kampung Putih Klojen, Kampung Biru Arema, dan lainnya. Kegiatan itu dilakukan selama 24 hingga 27 Juli mendatang.

"Dilakukan dalam rangka memperingati Hari Sungai Nasional yang jatuh pada 27 Juli, ini kegiatan pertama kali dan diharapkan terus rutin setiap tahunnya," kata Ki Demang saat diwawancarai langsung, Minggu.

Baca juga: 7 Tempat Wisata Malang Dekat Stasiun, Bisa Jalan Kaki

Di Kampung Keramik Dinoyo, ritual Larung Sesaji Labuh Kali dilakukan sebagai tradisi untuk berdoa dan berharap masyarakat selalu diberi keselamatan.

"Larung sesaji kaitannya dengan rasa syukur karena memang ada saji-sajian dilabuhkan ke kali tapi yang dilarung ikan. Ada sejumlah 40 penari yang turun ke sungai, setelah itu ikan dilepas dengan diiringi gamelan," tuturnya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Selain itu, ritual tersebut juga dilengkapi berbagai jenis sesajen, seperti polo pendem, umbarampe, tumpeng, jenang sengkolo, dan lainnya.

"Setelah itu dibawa ke atas, terus makanan dimakan bersama-sama," ungkap Ki Demang.

Baca juga: 32 Tempat Wisata Malang Raya, Banyak Tempat Bernuansa Alam

Membangun rasa peduli lingkungan

Dalam kegiatan tersebut juga terdapat pagelaran seni dan budaya seperti jaranan, hadrah dan lainnya.

Kampung Biru di Malang. Kampung ini menjadi satu dari tujuh kampung tematik yang dijadikan tempat menggelar Festival Kali Brantas.SHUTTERSTOCK/AKTURER Kampung Biru di Malang. Kampung ini menjadi satu dari tujuh kampung tematik yang dijadikan tempat menggelar Festival Kali Brantas.

Ki Demang berharap, adanya kegiatan Festival Kali Brantas dapat kembali membangun kesadaran masyarakat sebagai gerakan peduli lingkungan dengan memerhatikan kondisi sungai.

Dengan begitu, kampung tematik bisa mendapatkan dampak positif serta lebih dikenal oleh wisatawan.

"Kesadaran itu yang kami tumbuhkan bersama sehingga masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, tentu akan memanfaatkan sungai menjadi sumber kehidupan mereka, menjadi urat nadi masa depan," katanya.

Baca juga: 12 Spot Foto Retro di Kampoeng Heritage Kajoetangan Malang

Ki Demang menegaskan, Festival Kali Brantas digelar sebagai bagian dari pelestarian budaya yang saat ini hampir punah.

"Harus ditekankan bahwa pelestarian lingkungan tidak bisa terlepas dari tradisi atau budaya, maka ritual yang ada tetap harus dilakukan supaya tidak punah," sambung dia.

Ia berencana kegiatan Festival Kali Brantas pada tahun-tahun selanjutnya bisa dilakukan secara lebih luas. Tidak hanya di Kota Malang, tetapi juga di daerah Malang Raya dan Jawa Timur lainnya.

"Tahun selanjutnya kegiatan semacam ini diharapkan bisa rutin bersama Kota Batu dan Kabupaten Malang, selanjutnya meluas bersama Blitar, Tulungagung, Kediri, Jombang atau seluruh 14 daerah di Jawa Timur yang dilewati Kali Brantas," ucap Ki Demang.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Travel Ideas
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Travel News
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Travelpedia
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau