BATU, KOMPAS.com - Momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) diprediksi kebun binatang dan lembaga konservasi lainnya yang ada di Indonesia panen pengunjung.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) Rahmat Shah pada Jumat (22/11/2024).
Momen Nataru tahun ini diprediksi kunjungan wisatawan ke kebun binatang bisa mencapai tiga hingga lima kali lipat dibandingkan akhir pekan pada umumnya.
Baca juga: Kebun Binatang di China Tipu Pengunjung, Anjing Dicat Jadi Panda
Rahmat mengatakan, bila prediksi itu benar maka dapat menutupi beban operasional pada saat sepi pengunjung.
"Biasanya tahun baru, lebaran, itu-itu panen. Ada waktu-waktu tertentu nombok, jadi bisa nutupin. Bisa tiga kali, bisa tiga kali, ada yang lima kali, bisa," katanya.
Lihat postingan ini di Instagram
Lembaga konservasi satwa di Indonesia yang dimaksud terdiri dari taman satwa, kebun binatang, taman safari, museum zoologi, kebun botani, dan pusat penyelamatan satwa.
Saat ini terdapat 4.912 jenis satwa yang berada di 58 lembaga konservasi dari para anggota PKBSI dengan 23.000 pekerja.
Baca juga: Tantangan Kebun Binatang Saat Ini, dari Satwa sampai Edukasi
Rahmat optimis, prediksi yang ada bisa tercapai karena menurutnya kebun binatang merupakan hiburan yang sehat, mengedukasi, dan terjangkau.
"Karena itu hiburan yang sehat, layak, mendidik, terjangkau kan. Ada yang tiketnya hanya Rp 15.000, bisa satu hari di dalam," katanya.
Dia juga menghimbau kepada seluruh lembaga konservasi untuk mempersiapkan momen Nataru secara matang. Seperti jalur pengunjung, pegawai terampil, toilet bersih dan berfungsi, serta lainnya.
Selain itu, dia juga menghimbau dengan banyaknya pengunjung jangan sampai membuat binatang yang ada menjadi stres.
Baca juga: Alasan Kebun Binatang Bukan Sekadar Tempat Wisata
"Jadi imbauan kami agar sungguh-sungguh, hingga tamu itu merasa punya kebersamaan dengan lembaga konservasi, dan mendapat melihat satu-satu, melangkah, dan menjadi timbul rasa sayangnya, dan pedulinya kepada flora, fauna," jelasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini