KOMPAS.com - Saat ini, di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat memang tidak ada kereta api yang melintas.
Masyarakat dan wisatawan yang hendak berkunjung ke sana, harus naik kendaraan, seperti sepeda motor, mobil, hingga bus.
Namun, pada zaman dahulu Kabupaten Pangandaran ternyata dilewati moda transportasi kereta api.
Baca juga: Bandung–Pangandaran Jadi Prioritas Awal Rencana Reaktivasi Jalur Kereta di Jawa Barat
Hal itu dibuktikan dengan keberadaan Bekas Stasiun Kereta Api Pangandaran di Jalan Stasiun, Dusun Karangsalam, Desa Pananjung. Stasiun ini berdiri pada ketinggian 17 meter di atas permukaan laut.
Meski kini tak lagi aktif, bangunannya masih berdiri sebagai saksi bisu masa lalu, meski dalam kondisi memprihatinkan.
Stasiun Pangandaran dulunya melayani jalur kereta penumpang Banjar – Cijulang. Jadi setelah Pangandaran, dulu jalur kereta api masih berlanjut sampai Cijulang.
View this post on Instagram
Menurut Panji Irawan, seorang warga yang tinggal dan berjualan di sekitar lokasi, stasiun ini sudah tidak digunakan sejak tahun 1984. Bahkan sebelumnya, operasional kereta di jalur ini tidak berlangsung setiap hari.
PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) juga sudah mengangkat rel yang tersisa karena banyak warga yang mengambil rel-rel besi tersebut untuk keperluan pribadi.
Bangunan bekas stasiun kini terlihat kumuh dan rusak hampir di seluruh bagiannya. Dengan denah persegi berukuran 20,80 x 5,44 meter, pintu masuk utama menghadap ke arah selatan.
Pintu ini simetris dengan pintu di sisi utara yang dulunya merupakan akses langsung menuju kereta.
Atap bangunan berbentuk pelana dan menggunakan genteng dari tanah liat, disangga oleh konsul-konsul di sekeliling bangunan.
Baca juga: 10 Pantai Eksotis di Pangandaran, Bisa Jadi Alternatif Wisata Utama
Di sisi barat pintu utama terdapat tiga jendela kayu, sementara sisi timur bangunan nyaris menempel dengan bangunan lain yang dibangun belakangan.
Di atas dinding sisi timur masih terlihat tulisan “Pangandaran ± 7 M”, dengan pilaster dari susunan batu ekspose yang menjadi ciri khas struktur ini.
Sisi utara bangunan, tempat akses naik ke kereta, dilengkapi dengan pagar langkan setinggi 90 cm.
Di bagian barat pintu ini, terdapat dua ruang penting: ruang tiket dan ruang kepala stasiun. Ruang kepala stasiun terletak paling barat, sedikit menjorok dari dinding utama, dengan akses masuk dari timur.