Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Pecalang? Mengenal Penjaga Keamanan Adat Bali dan Tugasnya

Kompas.com - 07/05/2025, 07:42 WIB
Krisda Tiofani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penolakan organisasi masyarakat (ormas) akan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Bali ramai diberitakan selama beberapa hari belakangan.

Penolakan tegas terhadap GRIB Jaya di Bali datang dari Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta, yang didukung oleh Ketua Pecalang Bali, Made Mudra.

Baca juga: Hotel di Bali Sepi, Wisatawan Diduga Menginap di Akomodasi Ilegal

"Kalau kami melaksanakan sesuai instruksi dari Gubernur Bali, jaga keamanan, urusan lain biar pejabat yang di atas yang menentukan sikap. Sikap itu disampaikan Pak Gubernur, bahwa ormas yang viral di Bali itu sangat tidak bisa diterima," kata Mudra, dikutip dari Kompas.com, Senin (5/5/2025).

Sebenarnya, apa itu pecalang?

Apa itu pecalang Bali?

Pecalang merupakan bagian integral dari desa adat. Hal ini disampaikan oleh pengamat pariwisata I Gede Pitana.

Desa adat adalah lembaga desa tradisional di Bali yang bersifat otonom atau memiliki hak atas wilayahnya sendiri. Sederhananya, desa adat merupakan lembaga tradisional komunitas lokal di Bali.

Baca juga: Pulau Langkawi Jadi Favorit Turis Asing, Bagai Bali-nya Malaysia

Layaknya hansip di pulau Jawa, pecalang berperan sebagai petugas keamanan tradisional di desa-desa adat Bali. Terhitung sebanyak 1.428 desa adat Bali yang memiliki sekitar 10-100 pecalang di masing-masing desa.

"Semua desa adat mempunya struktur desa, sekretaris desa, dan sebagainya, termasuk pecalang," kata Pitana saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/5/2025).

Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi jalan tol Bali Mandara saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 di Desa Adat Tuban, Badung, Bali, Senin (11/03/2024).BBC Indonesia Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi jalan tol Bali Mandara saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 di Desa Adat Tuban, Badung, Bali, Senin (11/03/2024).

Tugas pecalang di Bali

Pecalang bukan pekerjaan utama seseorang, melainkan bentuk pengabdian masyarakat setempat kepada desa adat.

Profesi utama seorang pecalang bisa saja petani, peternak, bahkan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Sebab, meski bertugas menjaga keamanan desa adat Bali, pecalang tidak bekerja selama 24 jam.

"Tugas pecalang bukan saja menjaga keamanan secara fisik atau duniawi, tetapi juga bertugas mengatur berbagai jenis upacara yang sifatnya sakral," jelas Pitana.

Ia menyebut, pecalang bertugas sebagai pembantu desa dalam menjaga keamanan, mengatur parkir dan lalu lintas saat pelaksanaan upacara besar, menangkap maling, serta menangani perkelahian.

Baca juga: 6 Cara Bali Terapkan CHS Pariwisata, Libatkan Pecalang dan Desa Adat

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:


Terkini Lainnya
Bandara Semarang dan Palembang Jadi Internasional, Dorong Ekonomi dan Pariwisata
Bandara Semarang dan Palembang Jadi Internasional, Dorong Ekonomi dan Pariwisata
Travel News
Lebih Baik dari Polandia, Jakarta Peringkat 17 Kota dengan Transportasi Publik Terbaik Dunia
Lebih Baik dari Polandia, Jakarta Peringkat 17 Kota dengan Transportasi Publik Terbaik Dunia
Travel News
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Travel Ideas
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Travel News
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau