KOMPAS.com - Ariel Kang Chengxuan (24) tak menyangka dirinya berada di tengah perang Iran-Israel. Saat itu, Kamis (12/6/2025), ia sedang berada di sebuah rumah singgah Isfahan, kota bersejarah yang terkenal dengan kubah-kubah biru Persia yang megah di Iran.
Pelancong asal Taiwan tersebut sedang tertidur di atas karpet Persia tebal berwarna merah tua. Pada saat tertidur lelap, Ariel Kang dikejutkan oleh serangan Israel di jantung kompleks nuklir, rudal, dan militer Iran.
Keesokan harinya, Ariel Kang mendengar tentang serangan udara tersebut melalui pesan daring dari teman-temannya yang khawatir.
Namun, kehidupan tetap berjalan seperti biasa di Isfahan. Ariel Kang mengatakan toko-toko dan supermarket masih buka, meskipun jumlah orang di jalan lebih sedikit dan lalu lintas lebih sedikit.
Baca juga: Dampak Perang Iran-Israel, Apa yang Harus Pelaku Pariwisata Indonesia?
Keesokan harinya pada Sabtu (14/6/2025), ia menyadari betapa seriusnya konflik tersebut. Kabar itu ia dan keluarga angkatnya ketahui saat sedang duduk di atas tikar sembari menonton televisi.
"Kami sangat terkejut melihat lokasi serangan rudal tersebut. Keluarga yang menjamu saya mengatakan bahwa mereka mengalami konflik militer serupa tahun lalu sehingga bandara mungkin akan ditutup," ungkap Ariel Kang seperti dilansir dari CNN.
"Saya benar-benar tidak berdaya saat pertama kali mendengar tentang serangan itu. Saya sendirian di sana," ujarnya.
Meskipun Iran telah diperingatkan sebagai oleh negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat dengan ancaman risiko terorisme, kerusuhan sipil, penculikan, atau penangkapan sewenang-wenang, Ariel Kang tetap tertarik dengan Iran.
Iran merupakan negara ke-51 yang dikunjungi Ariel Kang dalam tiga tahun terakhir.
Setelah awalnya tidak mendapat jawaban, Ariel Kang akhirnya dapat menghubungi kedutaan besar, tetapi staf di sana memberi tahu bahwa bus evakuasi belum tersedia.
Selain masalah logistik, Ariel Kang mengatakan bahwa aksi militer itu tidak membuatnya khawatir.
"Saya mendengar bahwa targetnya adalah pemerintah Iran, bukan warga sipil, jadi saya tidak terlalu khawatir tentang keselamatan saya," katanya.
Meskipun demikian, ia harus mencari tahu rencana keluar dengan cepat.
"Anda butuh keberanian yang kuat," tambah Ariel Kang.
Baca juga: Perang Israel-Iran, Maskapai Batalkan Penerbangan ke Dubai dan Qatar