SABAH, KOMPAS.com - Lantunan ayat suci Al-Qur'an terpancar merdu dari pengeras suara masjid. Langit waktu itu belum memerah jingga. Jamaah mulai lalu lalang berdatangan untuk bersimpuh dalam doa.
"Allahu Akbar, Allahu Akbar..." suara muadzin menggema di pinggir Laut China Selatan.
Adzan berkumandang. Panggilan ibadah untuk para umat muslim di segala penjuru Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia diserukan. Ibadah shalat Maghrib pun tiba.
Langit perlahan berganti warna. Awan hitam di langit menyebar bak kapas tipis. Angin bertiup sepoi-sepoi.
Baca juga: Wisata ke Menara Tun Mustapha, Bangunan Mirip Roket di Kota Kinabalu
Suasana jelang Maghrib di Masjid Bandaraya Kota Kinabalu boleh dibilang cukup magis. Keindahan arsitektur bangunan masjid di tepi Teluk Likas itu bak membius mata. Refleksi bangunan masjid dan pepohonan di kolam buatan turut memanjakan setiap para jamaah yang datang.
Seorang wisatawan asal Indonesia, Denny Martin (30) mengisahkan pengalaman pertama menunaikan shalat Maghrib di Masjid Bandaraya Kota Kinabalu di sela-sela perjalanannya. Baginya, itu adalah pengalaman yang sangat berkesan.
"Masjidnya indah, tenang, dan terasa sangat terbuka untuk semua tamu, termasuk wisatawan. Di tengah jadwal perjalanan yang padat, bisa singgah di masjid ini memberi ruang untuk refleksi dan ketenangan," kata Denny saat dihubungi Kompas.com, Kamis (31/7/2025).
"Menurut saya, inilah esensi perjalanan bukan hanya mengejar destinasi, tapi juga mendekatkan diri pada hal-hal yang bermakna," ujarnya.
Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) atau dikenal sebagai lembaga pengembangan Islam di Malaysia, Masjid Bandaraya Kota Kinabalu merupakan masjid utama kedua yang dibangun di Kota Kota Kinabalu setelah Masjid Negara.
Masjid Negara adalah masjid lainnya yang ada di Kota Kinabalu dan berstatus masjid utama negara bagian Sabah.
Pemandu wisata dalam Program Fam Trip Tourism Malaysia Jakarta bertajuk Sabah Edu-Trip Travel4ALL, Jamil Bin Jamal mengatakan, Masjid Bandaraya Kota Kinabalu terinspirasi dari Masjid Nabawi di Madinah.
Baca juga: Wisata ke Sabah Semakin Mudah, Ada Penerbangan Langsung dari Jakarta
Terlihat ada tiga menara yang ada di Masjid Bandaraya Kota Kinabalu seperti yang ada di Masjid Nabawi. Kubah masjidnya juga terlihat mirip dengan Masjid Nabawi.
"Masjid ini meng-copy arsitektur dari Madinah, arsiteknya dari Brunei Darussalam," kata Jamil kepada Kompas.com, Kamis (24/7/2025) lalu.
Masjid yang terlihat terapung ini dahulunya dibangun di atas pasir pantai dan daerah pesisir Kampung Likas dengan luas 14,83 hektar. Area pasir pantai lantas ditimbun sejak bulan Juli 1989 dan dinyatakan siap untuk dibangun pada tahun 1991.