Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Asal Mesin Tik Naskah Proklamasi, Ternyata Punya Perwira Nazi

Kompas.com - 05/08/2025, 06:06 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hampir delapan dekade berlalu sejak naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia diketik. 

Namun satu pertanyaan sederhana masih jarang terjawab, yaitu dari mana asal mesin tik yang digunakan Sayuti Melik untuk mengetik naskah Proklamasi?

Sebagian besar masyarakat mengenal Sayuti Melik sebagai sosok penting yang mengetik ulang teks tulisan tangan Soekarno pada  17 Agustus 1945 dini hari.

Namun tak banyak yang tahu bahwa meskipun proses perumusan dan pengetikan ulang naskah Proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Tadashi Maeda, tetapi mesin tik yang digunakannya bukanlah milik Laksamana Maeda.

Lantas, siapa pemilik mesin tik naskah proklamasi?

Baca juga:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com di Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang dulu merupakan rumah Laksamana Maeda, serta beberapa sumber buku sejarah, diketahui mesin tik yang dipakai oleh Sayuti Melik merupakan mesin tik yang dipinjam dari kantor militer Jerman.

“Mesin tik yang digunakan Sayuti Melik malam itu bukan milik Pak Maeda. Mesin tiknya dipinjam dari kantor militer Jerman oleh pembantu Pak Maeda,” ujar Karisa kepada Kompas.com di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (3/8/2025).

Malam itu, kata Karisa, setelah naskah Proklamasi ditulis oleh Soekarno, naskah tersebut kemudian diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik ulang.

Dalam buku "17 Fakta Mencengangkan di Balik Kemerdekaan Indonesia" karya Hendri F. Isnaeni (2015), dijelaskan bahwa pengakuan Sayuti Melik diamini oleh BM Diah, Soekarno memanggil Sayuti Melik sembari melambai-lambaikan selembar kertas yang berisi teks proklamasi.

Baca juga:

"Ti, Ti, tik ini," begitu kata Bung Karno kepada Sayuti Melik malam itu.

Sayuti Melik kemudian menghampiri meja Soekarno dan menerima konsep teks tersebut.

"Dia (Sayuti Melik) menuju ke ruang lain yang ada meja tulis dan mesin tik. Saya berdiri di belakang Sayuti ketika dia mengetik," kata BM Diah.

Diorama Sayuti Melik saat mengetik naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia didampingi BM Diah, di Rumah Laksamana Maeda, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (3/8/2025). Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Diorama Sayuti Melik saat mengetik naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia didampingi BM Diah, di Rumah Laksamana Maeda, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (3/8/2025).

Namun, pada saat itu Sayuti mengatakan bahwa teks proklamasi tidak bisa diketik karena mesin tik yang ada di rumah Laksaman Maeda menggunakan kanji. Sementara teks proklamasi harus ditulis menggunakan huruf latin.

Maka dari itu, pembantu Laksamana Maeda bernama Satzuki Mishima malam itu keluar mengendarai jeep menuju kantor militer Jerman untuk meminjam mesin tik.

Di sana, Satzuki bertemu degan Mayor Kadelar, seorang perwira Angkatan Laut Nazi Jerman. Mayor Kadelar kemudian meminjamkan mesin tik, dan Satzuki kembali membawa mesin tik pulang.

Baca juga:

Mesin tik itulah yang kemudian digunakan oleh Sayuti Melik untuk mengetik naskah Proklamasi.

Karisa menjelaskan, mesin tik asli tersebut kini tak diketahui keberadaannya. Besar kemungkinan, setelah digunakan, mesin tik dikembalikan lagi ke kantor militer Jerman oleh Satzuki.

“Yang ada di museum sekarang hanyalah replika. Kami hanya bisa mencari mesin tik dengan model dan tahun yang sama,” jelasnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang


Terkini Lainnya
Bandara Semarang dan Palembang Jadi Internasional, Dorong Ekonomi dan Pariwisata
Bandara Semarang dan Palembang Jadi Internasional, Dorong Ekonomi dan Pariwisata
Travel News
Lebih Baik dari Polandia, Jakarta Peringkat 17 Kota dengan Transportasi Publik Terbaik Dunia
Lebih Baik dari Polandia, Jakarta Peringkat 17 Kota dengan Transportasi Publik Terbaik Dunia
Travel News
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Travel Ideas
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Travel News
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau