Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Festival Pacu Jalur, Dulu Transportasi Utama Warga Kuansing

Kompas.com - 21/08/2025, 10:11 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

KOMPAS.COM - Festival Pacu Jalur 2025 di Tepian Narosa Sungai Kuantan, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau resmi berlangsung setelah dibuka oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada Kabupaten, Riau, Rabu (20/8/2025) siang.

Pembukaan Festival Pacu Jalur 2025 ditandai dengan prosesi flag off atau pengibaran bendera oleh Gibran.

Gibran berpesan agar olahraga Pacu Jalur yang memiliki nilai budaya gotong-royong terus diprioritaskan. Pesan ini disampaikannya usai menyaksikan Festival Pacu Jalur.

"Saya titip ke kepala-kepala daerah, ini ya karena tarian jogetan aura farming-nya sudah viral, sudah mendunia. Kita nanti ingin ke depan Pacu Jalur, budaya yang mengusung gotong royong, kekompakan, kerja keras ini bisa diprioritaskan lagi, bisa dimunculkan lagi," kata Gibran, Rabu (20/8/2025).

Baca juga: Festival Pacu Jalur 2025 Akan Digelar 20-24 Agustus 2025, Catat Lokasinya

Gibran juga mengajak pejabat di daerah Kuansing untuk meningkatkan potensi UMKM lokal.

"Dan kita ingin juga memunculkan potensi lokal, UMKM, dan juga mungkin kuliner khas Riau," kata dia.

Gibran mengajak semua pihak untuk menjaga warisan kebudayaan ini, serta terus menggali potensi daerahnya sehingga bisa mengharumkan Indonesia di kancah internasional.

Dia juga berkomitmen agar warisan ini bisa lebih berkembang lagi.

"Ya, Pacu Jalur ini adalah warisan kebudayaan dan juga wajah ekonomi kreatif Riau yang harus kita jaga dan kita rawat," ungkapnya.

Transportasi jadi Tradisi

Para pendayung Pacu Jalur beradu kecepatan di Sungai Kuantan, memacu semangat dan adrenalin di tengah sorak sorai ribuan penonton.Dok. Istimewa Para pendayung Pacu Jalur beradu kecepatan di Sungai Kuantan, memacu semangat dan adrenalin di tengah sorak sorai ribuan penonton.
Jauh sebelum menjadi festival yang kini mendunia, Pacu Jalur berawal dari jejak sejarah transportasi masyarakat setempat.

Sebelum jalan darat berkembang, Sungai Kuantan adalah urat nadi kehidupan masyarakat. Pada masa itu, jalur, yakni perahu besar dari batang kayu utuh tanpa sambungan, menjadi moda transportasi utama.

Jalur digunakan untuk mengangkut hasil bumi seperti pisang, tebu, serta kebutuhan sehari-hari.

Ukurannya mampu menampung hingga 40–60 orang, menjadikannya kendaraan vital bagi warga di sepanjang aliran sungai, dari Hulu Kuantan hingga Cerenti.

Baca juga: Pemprov Riau Tetapkan Lokasi Pacu Jalur Jadi Kawasan Konservasi

Lambat laun, jalur tak hanya difungsikan sebagai alat angkut, tetapi juga diberi sentuhan estetika. Perahu dihias dengan ukiran berbentuk kepala ular, buaya, atau harimau, serta dilengkapi ornamen seperti payung, tali-temali, dan selendang.

Bagi kalangan bangsawan dan pemimpin adat, jalur berhias bahkan menjadi simbol status sosial dan kebanggaan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bandara Semarang dan Palembang Jadi Internasional, Dorong Ekonomi dan Pariwisata
Bandara Semarang dan Palembang Jadi Internasional, Dorong Ekonomi dan Pariwisata
Travel News
Lebih Baik dari Polandia, Jakarta Peringkat 17 Kota dengan Transportasi Publik Terbaik Dunia
Lebih Baik dari Polandia, Jakarta Peringkat 17 Kota dengan Transportasi Publik Terbaik Dunia
Travel News
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Travel Ideas
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Travel News
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau