Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump soal Wajahnya Dipahat di Mount Rushmore: Sepertinya Ide Bagus

Kompas.com - 11/08/2020, 18:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump membantah laporan adanya upaya agar wajahnya bisa dipahat di Mount Rushmore, bersama para presiden pendahulu.

Berdasarkan pemberitaan New York Times, seorang pejabat mendatangi kantor Gubernur South Dakota, Kristi Noem, pada tahun lalu.

Dikatakan si pejabat berusaha mencari tahu "proses resmi" terkait memahat wajah Trump di Mount Rushmore, yang dihuni empat presiden legendaris AS.

Baca juga: Trump Sebut Flu Spanyol 1917 yang Hentikan Perang Dunia II

Dalam kicauannya di Twitter, presiden ke-45 AS itu menyebut laporan The Times itu "fake news", seraya mengklaim sejumlah pencapaian selama menjabat.

"Tidak pernah meminta hal seperti itu. Meski, sudah mencapai banyak hal selama 3,5 tahun terakhir, bahkan lebih dari presiden lain," klaimnya.

"Sepertinya ide yang bagus buat saya (dipahat di Mount Rushmore)," lanjut Trump sebagaimana diberitakan Sky News Senin (10/8/2020).

Sebelumnya, sang presiden memunculkan spekulasi dengan menyejajarkan wajahnya di samping pahatan wajah George Washington, Thomas Jefferson, Theodore Roosevelt, dan Abraham Lincoln.

Merujuk pada laporan Argus Leader, Noem mengklaim pada 2018, Trump sempat mengungkapkan "impian" agar wajahnya bisa dipahat di taman nasional itu.

Noem saat itu mengungkapkan, dia pertama kali bertemu Trump di Ruang Oval, Gedung Putih, atau sebelum dia menjabat sebagai gubernur pada Januari 2019.

Gubernur berusia 48 tahun tersebut menuturkan awalnya Trump mengajak berjabat tangan, di mana Noem mengatakan Trump harus berkunjung ke South Dakota.

"Ia kemudian menjawab 'Apakah Anda tahu, impian saya adalah wajah saya dipahatkan di Mount Rushmore'," tutur presiden dari Partai Republik itu.

Noem kemudian tertawa mendengar jawaban tersebut karena mengiranya hanya bercanda. "Dia tidak tertawa. Jadi dia sangat serius," jelasnya.

Noem sendiri melalui juru bicaranya, Ian Fury, menyebut artikel The Times "aneh dan bermaksud menciptakan intrik di pemerintahan".

Baca juga: Tak ke Bunker Saat Terjadi Penembakan, Trump Diungsikan ke Mana?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau