Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Diduga Mata-matai Inggris lewat Teman Pangeran Andrew

Kompas.com - 17/12/2024, 19:21 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - China diduga memata-matai Inggris melalui teman Pangeran Andrew, yaitu pengusaha bernama Yang Tengbo.

Tuduhan itu muncul pekan lalu saat hakim Inggris menjatuhkan larangan masuk ke "Negeri Raja Charles" bagi Yang.

Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian pada Selasa (17/12/2024) menyebut dugaan itu tidak masuk akal,

Baca juga: Pangeran Andrew Dapat Dispensasi Boleh Pakai Seragam Militer Saat Jaga Peti Ratu Elizabeth II

"Perkembangan hubungan China-Inggris merupakan kepentingan bersama kedua negara dan juga kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dunia dan menanggapi tantangan global," kata Lin, dikutip dari kantor berita AFP.

"Diharapkan bahwa Inggris akan bekerja sama dengan China untuk mengumpulkan lebih banyak faktor positif dan menunjukkan karakter bawaan kedua negara dalam hal kerja sama, saling menguntungkan, dan kemenangan bersama," tambahnya.

Yang Tengbo kabarnya pernah diundang ke pesta ulang tahun Andrew.

Pada Senin (16/12/2024) ia mengeklaim tidak berbuat salah atau melanggar hukum, dan menjadi korban dari perubahan iklim politik.

"Deskripsi yang tersebar luas tentang saya sebagai 'mata-mata' sama sekali tidak benar," tambah Yang, seraya mengungkapkan bahwa ia mengabaikan anonimitasnya dan mengajukan banding atas keputusan Inggris tersebut.

Baca juga: Profil Pangeran Andrew, Putra Ratu Elizabeth II yang Kerap Jadi Sumber Skandal Kerajaan Inggris

Pada Kamis (12/12/2024), hakim Inggris menegakkan larangan bagi Yang untuk memasuki negara tersebut.

Dalam putusan yang menyebut Yang sebagai H6 itu dicantumkan, ia berada dalam posisi tepat untuk menjalin hubungan antara pejabat senior China dengan tokoh-tokoh terkemuka Inggris untuk tujuan campur tangan politik oleh Negara China.

"Ketika hubungan baik, dan investasi China dicari, saya diterima di Inggris. Ketika hubungan memburuk, sikap anti-China diambil, dan saya dikucilkan," keluh Yang.

Baca juga: Pria Ditangkap karena Olok-olok Pangeran Andrew Saat Peti Ratu Elizabeth II Tiba

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengaku prihatin atas peristiwa ini, tetapi mempertahankan pendekatannya berinteraksi dengan Beijing.

Dalam konferensi pers di Bergen, Norwegia, Starmer menyatakan bahwa pendekatan Inggris terhadap China melibatkan kerja sama, misalnya pada isu-isu perubahan iklim.

Starmer, yang mengambil alih kekuasaan pada Juli setelah Partai Buruh memenangi pemilihan umum, bulan lalu menjadi Perdana Menteri Inggris pertama sejak 2018 yang bertemu Presiden China Xi Jinping.

Ia berupaya memulihkan hubungan bilateral yang memburuk dalam beberapa tahun terakhir semasa kekuasaan Partai Konservatif, seiring meningkatnya ketegangan terkait perdagangan, hak asasi manusia, dan tindakan keras Beijing di bekas koloni Inggris, Hong Kong.

Baca juga: Kronologi Kasus Pelecehan Seksual Pangeran Andrew yang Membuatnya Kehilangan Gelar Kerajaan

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau