Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Charles Vs Trump: Perbedaan Gaya Kepemimpinan, Nilai, dan Pandangan Politik

Kompas.com - 15/09/2025, 13:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikenal blak-blakan dalam berbicara, sementara Raja Charles III identik dengan sosok yang tegas sekaligus vokal dalam isu lingkungan hidup.

Perbedaan gaya kepemimpinan itu membuat pertemuan keduanya di Inggris pekan ini terasa unik.

Trump, yang kini berusia 79 tahun, kerap mengungkapkan kekagumannya pada keluarga kerajaan Inggris.

Baca juga: Trump: Tersangka Pembunuh Charlie Kirk Ditangkap, Hukuman Mati Menanti

Ia menyebut dirinya penggemar berat keluarga kerajaan yang secara tradisional bersikap netral dalam politik.

“Saya telah mengenal banyak anggota keluarga. Mereka orang-orang yang sangat hebat,” kata Trump saat berkunjung ke dua resor golf miliknya di Skotlandia, Juli lalu, dikutip dari AFP pada Senin (15/9/2025).

Raja Charles, yang berusia 76 tahun, juga memiliki kesamaan dengan Trump. Keduanya sama-sama kaya, pernah bercerai, dan memiliki keterikatan dengan Skotlandia. Ibu Trump lahir di Pulau Lewis, sementara Charles kerap menghabiskan waktu libur di kawasan tersebut.

Namun, kesamaan itu tampaknya berhenti di situ. Trump bahkan mengakui perbedaan pandangan dengan sang raja. “Saya pikir dia pria yang sangat baik, kami rukun, dia sedikit lebih mendukung pembatasan lingkungan daripada saya,” ujarnya kepada GB News tahun lalu.

Perbedaan pandangan

Perhatian Raja Charles terhadap isu lingkungan sudah lama dikenal. Ia aktif menyuarakan pentingnya menjaga kelestarian alam, sebuah isu yang justru tidak terlalu diutamakan oleh Trump.

Perbedaan pendapat keduanya juga tampak dalam isu geopolitik. Pada awal Maret 2025, Charles menerima Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Sandringham, hanya beberapa hari setelah Trump menegur Zelensky secara terbuka di Gedung Putih. Kehadiran Charles dipandang sebagai bentuk dukungan simbolis bagi Ukraina.

Dalam kesempatan lain, Charles menegaskan pentingnya kedaulatan Kanada setelah Trump sempat melontarkan gagasan menjadikan negara itu sebagai negara bagian ke-51 Amerika Serikat.

Baca juga: Telepon Trump ke Netanyahu: Serangan Israel di Qatar Tidak Bijak

“Demokrasi, pluralisme, supremasi hukum, penentuan nasib sendiri, dan kebebasan adalah nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat Kanada, dan nilai-nilai yang ingin dilindungi oleh pemerintah,” kata Charles dalam pidato pembukaan parlemen Kanada pada Mei lalu.

Kunjungan tersebut dilakukan Charles hanya sehari penuh di tengah proses pengobatan kanker yang masih dijalaninya.

Peran agama

Sebagai kepala Gereja Inggris, Charles berupaya menjaga keberagaman agama di Britania Raya. Perwakilan dari berbagai agama besar hadir dalam penobatannya pada Mei 2023. Pada awal 2025, Charles juga meresmikan sayap Raja Charles III di Pusat Studi Islam Oxford.

Trump, di sisi lain, dibesarkan dalam keluarga Presbiterian seperti ibunya. Namun pada 2020, ia menyatakan kini lebih mengidentifikasi diri sebagai Kristen non-denominasi.

Ia kerap menekankan perannya sebagai pelindung nilai-nilai Yahudi-Kristen yang diwariskan para pendiri bangsa AS.

Halaman:

Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau