Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Papua Nugini Izinkan Australia Rekrut Warganya Jadi Tentara

Kompas.com - 15/09/2025, 22:08 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

CANBERRA, KOMPAS.com – Australia kini bisa merekrut warga Papua Nugini untuk bergabung dalam Angkatan Pertahanan Australia (ADF).

Hal ini menyusul penandatanganan perjanjian pertahanan baru antara kedua negara pada Jumat (12/9/2025), yang dipandang sebagai langkah strategis di tengah meningkatnya pengaruh China di kawasan Pasifik.

Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, mengatakan, kesepakatan ini membuka jalan bagi warganya untuk berkarier di militer Australia.

Baca juga: 2 Pria Australia Dituduh Pasok Senjata ke OPM, Terancam Penjara 10 Tahun

“Dengan perjanjian ini, rakyat kami bisa bergabung dengan Angkatan Pertahanan Australia, dan itu adalah peluang besar,” kata Marape, dikutip ABC News.

Perjanjian Australia–Papua Nugini

Kesepakatan tersebut merupakan bagian dari Enhanced Defence Cooperation Agreement, yang memperluas kerja sama keamanan kedua negara.

Selain akses perekrutan, Australia juga berkomitmen memperkuat pelatihan militer bersama, modernisasi fasilitas pertahanan di Papua Nugini, serta memperdalam koordinasi intelijen.

Menteri Pertahanan Australia Richard Marles menyebut langkah ini sebagai tonggak penting dalam kemitraan Canberra–Port Moresby.

“Ini bukan hanya tentang pertahanan militer, tapi juga keamanan kawasan. Kami ingin memastikan Pasifik tetap stabil dan aman,” ujar Marles.

Melalui perjanjian ini, Marape menegaskan, negaranya ingin mempertahankan hubungan erat dengan Canberra, meski tetap membuka kerja sama ekonomi dengan China.

“Papua Nugini berdiri bersama Australia, tetapi kami juga bersahabat dengan semua negara. Namun, keamanan kami akan selalu menjadi prioritas,” ujar Marape.

Baca juga: Demonstran Anti-Imigran di Australia Serang Kamp Aborigin, Teriak Ini Tanah Kulit Putih

Kekhawatiran akan China

Tangkapan layar dari video yang memperlihatkan kapal penjaga pantai atau Coast Guard China hancur setelah bertabrakan dengan kapal perang Angkatan Laut China, ketika mengejar kapal Filipina di perairan Beting Scarborough, wilayah yang diperebutkan kedua negara di Laut China Selatan, Senin (11/8/2025).PENJAGA PANTAI FILIPINA via AFP Tangkapan layar dari video yang memperlihatkan kapal penjaga pantai atau Coast Guard China hancur setelah bertabrakan dengan kapal perang Angkatan Laut China, ketika mengejar kapal Filipina di perairan Beting Scarborough, wilayah yang diperebutkan kedua negara di Laut China Selatan, Senin (11/8/2025).

Kesepakatan baru ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dengan China.

Selama beberapa tahun terakhir, Beijing memperluas pengaruhnya di Pasifik, termasuk dengan menjalin pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon pada 2022.

Langkah itu memicu kekhawatiran Australia dan Amerika Serikat bahwa China bisa membangun basis militer di kawasan, yang jaraknya relatif dekat dengan pantai Australia.

“Perjanjian ini sangat penting, mengingat dinamika strategis yang berubah di kawasan,” kata Hugh White, profesor studi strategis dari Australian National University.

Tantangan bagi Papua Nugini

Bagi banyak warga Papua Nugini, kesempatan bergabung dengan ADF dipandang positif, mengingat terbatasnya peluang kerja di dalam negeri. Namun, sejumlah analis menilai hal ini bisa memunculkan tantangan sosial baru.

Paul Barker, Direktur Institute of National Affairs di Papua Nugini, menilai rekrutmen ini perlu diatur dengan cermat.

“Kesempatan ini luar biasa, tapi pemerintah harus memastikan bahwa perekrutan tidak menguras tenaga kerja terampil yang dibutuhkan di dalam negeri,” jelasnya.

Baca juga: Australia Siap Luncurkan Drone Serang Bawah Laut “Ghost Shark”

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Global
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
Global
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Global
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Global
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Global
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Global
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Global
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Global
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Global
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Global
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau