Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran

Kompas.com - 03/11/2025, 08:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIRUT, KOMPAS.com - Israel mengisyaratkan bakal meningkatkan operasi militer di Lebanon selatan, dengan menuding kelompok Hizbullah sedang mempersenjatai diri kembali.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak otoritas Lebanon segera melucuti senjata kelompok yang didukung Iran itu.

Meski gencatan senjata dengan Hizbullah telah tercapai pada November 2024, Israel tetap mempertahankan kehadiran militernya di lima wilayah selatan Lebanon, dan terus melancarkan serangan ke wilayah tersebut.

Baca juga: Hizbullah Siap Bahas Perlucutan Senjata jika Pasukan Israel Mundur

“Hizbullah sedang bermain api, sedangkan Presiden Lebanon terus menunda-nunda,” ujar Menteri Pertahanan Israel Katz dalam pernyataan resminya, Minggu (2/11/2025), dikutip dari kantor berita AFP.

“Komitmen Pemerintah Lebanon untuk melucuti senjata Hizbullah dan mengusirnya dari selatan Lebanon harus ditegakkan."

"Penegakan hukum akan terus berlanjut dan bahkan ditingkatkan. Kami tidak akan membiarkan ancaman apa pun terhadap warga kami di perbatasan utara,” lanjutnya.

Netanyahu menambahkan, Israel tidak akan ragu bertindak jika Hizbullah menjadikan Lebanon sebagai garis depan baru dalam konflik kawasan.

“Kami berharap Pemerintah Lebanon menepati komitmennya untuk melucuti Hizbullah. Jika tidak, kami akan menggunakan hak untuk membela diri sesuai ketentuan gencatan senjata,” kata Netanyahu dalam rapat kabinet mingguan.

Baca juga: Hizbullah di Simpang Jalan Setelah Alami Kemunduran akibat Perang

Alur konflik Israel-Hizbullah

Prajurit Hizbullah membawa peti mati berisi sesama anggota yang tewas dalam serangan Israel, ketika melakukan pemakaman di Nabatiyeh, Lebanon, Minggu (2/11/2025).REUTERS/ALI HANKIR Prajurit Hizbullah membawa peti mati berisi sesama anggota yang tewas dalam serangan Israel, ketika melakukan pemakaman di Nabatiyeh, Lebanon, Minggu (2/11/2025).
Ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon meningkat sejak pecahnya perang di Gaza pada Oktober 2023.

Ribuan warga Israel yang tinggal di dekat perbatasan utara terpaksa mengungsi setelah roket-roket Hizbullah ditembakkan.

Konflik tersebut berlangsung lebih dari satu tahun dan berpuncak pada perang terbuka selama dua bulan, sebelum tercapainya gencatan senjata.

Pada puncak konflik, Israel membunuh sejumlah pemimpin senior Hizbullah, termasuk pemimpin tertinggi Hassan Nasrallah pada September 2024.

Pasca-gencatan senjata, Amerika Serikat (AS) meningkatkan tekanan terhadap Lebanon agar segera melucuti senjata Hizbullah. Namun, kelompok tersebut dan sekutunya menolak desakan itu.

Pemerintah Lebanon lalu menyusun rencana untuk mengonsolidasikan kepemilikan senjata di bawah kontrol negara.

Militer Lebanon disebut mulai menerapkannya secara bertahap, dimulai dari wilayah selatan.

Halaman:

Terkini Lainnya
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau