Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penusukan Massal di Kereta Inggris: Dikira Lelucon Halloween, Jadi Tragedi Berdarah

Kompas.com - 03/11/2025, 06:26 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Polisi Inggris tengah menyelidiki kasus penusukan massal di dalam kereta tujuan London yang melukai sejumlah penumpang pada Sabtu (1/11/2025) malam. Seorang warga negara Inggris menjadi satu-satunya tersangka dalam insiden tersebut.

Insiden terjadi di kereta yang dioperasikan London North Eastern Railway (LNER) yang berangkat dari Doncaster menuju Stasiun King’s Cross London sekitar pukul 19.40 waktu setempat. 

Polisi menerima panggilan darurat 999, lalu menghentikan kereta di Stasiun Huntingdon, Cambridgeshire.

Baca juga: Identitas Pelaku Penusukan Massal di Inggris Terungkap, Keduanya Warga Lokal

Superintendent John Loveless dari Kepolisian Transportasi Inggris mengatakan, petugas tiba di lokasi dan menangkap dua orang selang delapan menit setelah panggilan pertama diterima.

"Polisi menaiki kereta dan menangkap dua orang dalam waktu delapan menit sejak panggilan pertama," ujar Loveless dalam konferensi pers, Minggu (2/11/2025), sebagaimana dilansir AFP.

Namun, kemudian satu orang dibebaskan tanpa tindakan lebih lanjut, sedangkan satu tersangka berusia 32 tahun masih ditahan.

Sebanyak 10 orang sempat dilarikan ke rumah sakit, dan lima di antaranya sudah dipulangkan. 

Satu korban, petugas kereta yang berusaha menghentikan pelaku, masih dalam kondisi kritis.

Kepala Serikat Pekerja Kereta Api, Maritim, dan Transportasi Inggris (RMT) Eddie Dempsey, memuji keberanian kru dan masinis yang berhasil mengalihkan kereta ke Stasiun Huntingdon. 

"Tindakan petugas kereta itu benar-benar heroik dan tanpa diragukan telah menyelamatkan nyawa banyak orang," kata Dempsey.

Baca juga: Penusukan Massal di Inggris: Kronologi, Kesaksian Penumpang hingga Tanggapan Polisi

Kesaksian penumpang

Salah satu saksi, Olly Foster, mengatakan kepada BBC bahwa dia mendengar orang-orang berteriak ada penusukan.

Awalnya ia mengira itu lelucon Halloween, tetapi segera menyadari situasi sebenarnya.

"Semua orang panik. Saya lihat darah di mana-mana. Tangan saya bahkan penuh darah dari kursi yang saya pegang," papar Foster.

Foster juga menyebut seorang pria tua sempat mengadang pelaku agar tidak menyerang seorang gadis muda. 

"Rasanya sangat lama, padahal hanya beberapa menit," tambahnya.

Halaman:

Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau