LONDON, KOMPAS.com – Serangan penusukan massal terjadi di dalam kereta tujuan London, Inggris, pada Sabtu (1/11/2025) malam, dan menyebabkan 10 orang terluka.
Sembilan di antaranya dilaporkan mengalami luka serius yang mengancam jiwa. Polisi telah menangkap dua tersangka, sementara unit antiteror ikut terlibat dalam penyelidikan.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut serangan itu sebagai peristiwa yang mengerikan dan sangat memprihatinkan.
Baca juga: Penusukan Massal di Inggris: 10 Terluka, 9 Orang di Antaranya Kritis
Berikut sejumlah fakta yang diketahui sejauh ini terkait penusukan massal di Inggris. Informasi dirangkum dari BBC pada Minggu (2/11/2025).
Serangan terjadi pada malam hari di kereta London North Eastern Railway (LNER) yang berangkat dari Doncaster, South Yorkshire, menuju Stasiun King’s Cross, London.
Beberapa penumpang melaporkan, pelaku mulai menikam orang-orang tak lama setelah kereta melewati Peterborough di wilayah Cambridgeshire. Polisi menerima laporan sekitar pukul 19.40 waktu setempat.
Kereta kemudian berhenti mendadak di Stasiun Huntingdon, sekitar 15 menit perjalanan dari Peterborough. Polisi bersenjata segera naik ke kereta dan menangkap dua orang yang identitasnya belum diungkap.
“Layanan tanggap darurat besar-besaran juga diterjunkan ke lokasi, termasuk ambulans udara,” ujar Kepolisian Transportasi Inggris (BTP).
Menurut laporan, insiden berlangsung sekitar 10 hingga 15 menit sebelum situasi terkendali. Para penumpang yang selamat kemudian diwawancarai polisi dan sebagian melanjutkan perjalanan ke London menggunakan bus.
Anggota Parlemen Huntingdon, Ben Obese-Jecty, mengatakan kepada BBC bahwa terdapat “sekitar 10 ambulans, beberapa mobil pemadam kebakaran, dan lebih dari 20 mobil polisi” ketika ia tiba di lokasi sekitar pukul 21.00.
Baca juga: Penusukan Massal di Kereta Inggris Lukai Banyak Orang, 2 Tersangka Ditangkap
Hingga Minggu pagi, Stasiun Huntingdon masih ditutup bersama jalan tol A1307 yang terletak di dekatnya. Polisi terlihat berjaga di lokasi, sementara tenda-tenda forensik didirikan di sekitar peron tempat kereta berhenti.
Polisi menyebut total ada 10 korban luka, sembilan di antaranya dalam kondisi kritis. Mereka dibawa ke Rumah Sakit Addenbrookes di Cambridge, sekitar 30 menit perjalanan dari lokasi kejadian.
Meski demikian, identitas para korban hingga kini belum diungkapkan kepada publik oleh pihak berwenang.
Para penumpang menggambarkan suasana panik di dalam kereta ketika serangan terjadi.
Salah seorang saksi, Olly Foster, mengatakan kepada BBC bahwa ia mendengar teriakan, “Lari! Ada pria yang menikam semua orang dan semua benda!”