Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Bersumpah Bangun Kembali Situs Nuklir Lebih Kuat dari Sebelumnya

Kompas.com - 02/11/2025, 19:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com – Pemerintah Iran menyatakan akan membangun kembali situs nuklirnya yang rusak akibat serangan Israel dan Amerika Serikat (AS).

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan, fasilitas itu akan dibangun kembali lebih kuat dari sebelumnya.

Dalam kunjungannya ke organisasi nuklir nasional pada Minggu (2/11/2025), Pezeshkian menyampaikan bahwa Iran tidak akan menyerah pada tekanan luar meskipun infrastruktur nuklirnya mengalami kerusakan parah.

Baca juga: Trump Picu Ketegangan dengan Perintah Uji Coba Nuklir, Iran hingga Jepang Bereaksi Keras

“Dengan menghancurkan bangunan, kita tidak akan mundur,” ujar Pezeshkian dalam video yang diunggah di situs web resminya.

Ia menambahkan, para ilmuwan Iran tetap memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk melanjutkan program nuklir tersebut.

Pezeshkian tidak menjelaskan secara rinci kondisi terkini fasilitas nuklir yang diserang, sebagaimana diberitakan AFP.

Namun, pernyataan itu sejalan dengan komentarnya pada Februari lalu bahwa Teheran akan membangun kembali semua situs strategis jika diserang pihak asing.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyebut serangan yang dilakukan pasukan gabungan AS dan Israel telah menghancurkan program nuklir Iran. Meski demikian, tingkat kerusakan sesungguhnya belum dapat dipastikan.

Israel melancarkan kampanye pengeboman besar-besaran terhadap Iran pada Juni lalu. Serangan tersebut memicu perang selama 12 hari dan menargetkan fasilitas nuklir, militer, serta kawasan permukiman, yang menewaskan sejumlah ilmuwan terkemuka Iran.

Baca juga: Supermarket di Meksiko Meledak, 23 Orang Tewas Termasuk Anak-anak

Sebagai balasan, Teheran meluncurkan rentetan rudal balistik ke sejumlah kota di Israel.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi pada Juli lalu mengakui bahwa serangan tersebut menimbulkan kerusakan serius dan melumpuhkan sebagian besar fasilitas strategis.

Di tengah ketegangan tersebut, Oman sebagai mediator tradisional kembali mendorong Teheran dan Washington untuk melanjutkan dialog diplomatik.

“Kami ingin kembali ke perundingan antara Iran dan Amerika Serikat,” kata Menteri Luar Negeri Oman Badr Albusaidi saat berbicara di Konferensi Dialog Manama IISS di Bahrain, Sabtu (1/11/2025).

Juru bicara pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani, mengonfirmasi bahwa Teheran telah menerima sinyal untuk melanjutkan proses diplomasi, meski tidak merinci isi pesan tersebut.

Oman sebelumnya telah menjadi tuan rumah lima putaran pembicaraan antara Iran dan AS sepanjang tahun ini.

Namun, tiga hari sebelum dijadwalkan putaran keenam, Israel melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.

Baca juga: Penusukan Massal di Inggris: Kronologi, Kesaksian Penumpang hingga Tanggapan Polisi

Pasca serangan itu, Iran juga kembali menghadapi tekanan internasional setelah Inggris, Jerman, dan Perancis mengaktifkan mekanisme “snapback” yang memulihkan sanksi PBB atas dugaan pelanggaran terhadap kesepakatan nuklir 2015.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau