LONDON, KOMPAS.com - Mayoritas pengemudi di Inggris mengaku silau dengan lampu depan kendaraan lain saat berkendara pada malam hari.
Hal ini terungkap dalam survei terbaru yang dilakukan RAC (Royal Automobile Club), organisasi otomotif terkemuka di negara tersebut, dikutip dari Sky News pada Selasa (28/10/2025).
Survei terhadap 1.701 pengemudi reguler menunjukkan, 82 persen dari mereka khawatir terhadap lampu depan kendaraan lain yang terlalu terang saat berkendara dalam gelap.
Baca juga: 5 Alasan Kenapa Orang Amerika Pakai Sepatu di Rumah
Sebagian besar responden menyebutkan bahwa sinar lampu kendaraan menyebabkan silau yang mengganggu pandangan dan kenyamanan saat mengemudi.
"Sayangnya, bagi banyak pengemudi, malam yang lebih gelap setiap tahun bertepatan dengan hal yang tidak diinginkan lainnya, yaitu lampu depan terlalu terang sehingga membuat silau dan tidak nyaman," kata Rod Dennis, pejabat kebijakan senior RAC.
Sebanyak 36 persen responden bahkan merasa gugup ketika harus mengemudi di malam hari.
Mayoritas dari mereka (75 persen) menyebutkan, tingkat kecerahan lampu depan kendaraan menjadi penyebab utama kegelisahan tersebut.
Tak hanya itu, 63 persen pengemudi mengeluhkan keadaan bahaya menjadi lebih sulit terlihat dalam kegelapan, sedangkan 41 persen lainnya kesulitan menilai kecepatan kendaraan dari arah berlawanan.
Baca juga: Kenapa Perjalanan Pulang Terasa Lebih Cepat? Begini Jawaban Psikolog
Cahaya lampu depan Bi-Xenon BMW X3 saat melintas di Jalan Tol Pejagan-Pemalang. BMW X3 adalah kendaraan operasional tim Merapah Trans-Jawa 2017 Kompas.com dan Otomania.comSelain itu, faktor lain yang diduga memperparah silau adalah lampu depan yang tidak sejajar serta posisi tinggi lampu pada kendaraan jenis SUV, yang cenderung membuat sinarnya langsung mengenai mata pengendara lain.
Situasi ini juga dirasakan para profesional kesehatan mata.
Denise Voon, penasihat klinis di College of Optometrists, mengungkapkan bahwa pihaknya semakin sering menerima keluhan serupa.
"Pasien lebih sering memberi tahu kami bahwa silau lampu depan memengaruhi penglihatan mereka saat mengemudi," ujarnya.
Baca juga: Tinggal Selangkah ke Korut, Kenapa Trump Tak Temui Sahabatnya, Kim Jong Un?
Nicholas Lyes, Direktur Kebijakan dan Standar di lembaga amal keselamatan jalan IAM RoadSmart, mengatakan bahwa banyak orang kini memilih tidak mengemudi pada malam hari demi menghindari silau dari lampu depan.
Ia pun mengimbau pengendara untuk memeriksa kembali arah sinar lampu depan kendaraannya, dan memastikan lensa lampu tetap bersih agar tidak memantulkan cahaya secara berlebihan.