Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Anak di Gaza Mulai Bersekolah Lagi Usai 2 Tahun Dilanda Perang

Kompas.com - 02/11/2025, 09:24 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

GAZA, KOMPAS.com - Setelah dua tahun dilanda konflik dan pengungsian, anak-anak di Jalur Gaza mulai kembali ke bangku sekolah.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengumumkan, proses pembelajaran secara bertahap dimulai kembali setelah gencatan senjata Israel-Hamas.

Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, pada Selasa (28/10/2025) mengatakan bahwa lebih dari 25.000 siswa bersekolah di ruang belajar sementara yang dikelola UNRWA, sedangkan sekitar 300.000 siswa lainnya akan mengikuti pembelajaran secara daring.

Baca juga: Nasib Perjanjian Gencatan Senjata di Gaza

Di Sekolah Al Hassaina, wilayah barat Nuseirat, Jalur Gaza tengah, kegiatan belajar mengajar kembali berlangsung pada Sabtu (1/11/2025). Namun, prosesnya masih terkendala keterbatasan ruang kelas dan fasilitas.

“Saya sekarang kelas enam, tetapi saya kehilangan dua tahun sekolah karena pengungsian dan perang,” kata Warda Radwan, siswi berusia 11 tahun, kepada AFP.

Sekolah Al Hassaina sebelumnya digunakan sebagai tempat pengungsian selama perang dua tahun terakhir.

Seperti banyak fasilitas UNRWA lainnya, gedung sekolah ini menjadi rumah sementara bagi puluhan keluarga.

Sisa-sisa kehadiran mereka masih tampak, di antaranya jemuran yang membentang di sepanjang tiga lantai bangunan.

Radwan menjelaskan, kelas-kelas dimulai kembali secara perlahan seiring keluarnya para pengungsi dari gedung sekolah.

"Kemudian saya dan teman-teman bisa belajar seperti dulu lagi," ujarnya.

Baca juga: PM Israel Perintahkan Serangan Baru ke Gaza Usai Tuding Hamas Langgar Gencatan Senjata

Personel pasukan keamanan internal yang mengabdi ke kelompok Hamas saat berpatroli di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah, 12 Oktober 2025.AFP/EYAD BABA Personel pasukan keamanan internal yang mengabdi ke kelompok Hamas saat berpatroli di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah, 12 Oktober 2025.
Suasana sekolah mulai pulih. Pada Sabtu pagi, para siswi berbaris di halaman sekolah untuk mengikuti apel pagi.

Mereka melakukan peregangan ringan bersama guru sembari meneriakkan slogan, “Hidup Palestina!”

Meski demikian, proses belajar mengajar masih jauh dari kondisi ideal. Di dalam ruang kelas, sekitar 50 anak perempuan duduk berhimpitan di lantai. Tidak ada meja atau kursi.

Mereka menyalin pelajaran dari papan tulis dengan penuh semangat, menanggapi pertanyaan guru dengan antusias.

Kelas lain yang menampung siswi remaja pun menghadapi situasi serupa. Semua duduk bersila di lantai, menggunakan pangkuan mereka sebagai alas menulis.

Jenin Abu Jarad, kerabat salah satu siswi, menyambut baik dimulainya kembali kegiatan belajar-mengajar.

Ia mengatakan, “Sejak 7 Oktober (2023), anak-anak kami tidak bisa sekolah.”

“Selama masa itu, yang bisa mereka lakukan hanyalah mengambil air, membeli makanan, atau bermain di jalan. Tapi alhamdulillah, sekitar seminggu hingga sepuluh hari terakhir, sekolah mulai dibuka kembali perlahan,” tambahnya.

UNRWA kini berupaya keras memulihkan hak pendidikan anak-anak di Gaza meski sarana dan prasarana belum sepenuhnya pulih.

Baca juga: Gaza Terkubur 61 Juta Ton Puing, Ancaman Limbah Beracun Intai Warga

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Baca tentang

Terkini Lainnya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Global
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
Global
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Global
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Global
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Global
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Global
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Global
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Global
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Global
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Global
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau