Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Tersangka Perampokan Museum Louvre Menangis Saat Sidang, Khawatirkan Anaknya

Kompas.com - 02/11/2025, 07:13 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Perempuan yang menjadi salah satu tersangka perampokan Museum Louvre di Paris, Perancis, menangis dalam persidangan. Ia mengkhawatirkan kondisi anak-anaknya nanti.

Pada Rabu (29/10/2025), polisi menangkap dua tersangka lainnya dalam kasus perampokan senilai 102 juta dollar AS (Rp 1,7 triliun) ini, sehingga total empat orang telah ditahan.

Kedua tersangka terbaru yang ditangkap adalah pria berusia 37 tahun dan perempuan berumur 38 tahun.

Baca juga: 2 Perampok Museum Louvre Ditangkap, tapi Perhiasan Masih Hilang

Saat hadir di pengadilan Paris, perempuan yang berdomisili di La Courneuve, pinggiran utara Paris, itu menangis dan menyatakan kekhawatirannya atas anak-anaknya serta kondisi dirinya, menurut laporan wartawan AFP di lokasi.

Ia didakwa atas keterlibatan pencurian terorganisir dan konspirasi kriminal. Hakim menyetujui penahanannya dengan pertimbangan risiko kolusi dan potensi gangguan terhadap ketertiban umum.

Sementara itu, pria 37 tahun juga ditahan didakwa atas pencurian terorganisir dan konspirasi kriminal.

Ia sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) dari pihak berwenang atas kasus pencurian sebelumnya, dan kini ditempatkan dalam tahanan pra-sidang.

“Kedua individu itu membantah keterlibatan dalam peristiwa tersebut,” kata Jaksa Penuntut Paris, Laure Beccuau.

Pengacara tersangka perempuan, Adrien Sorrentino, menyatakan bahwa kliennya dengan keras membantah tuduhan dan kini berada dalam kondisi terpuruk.

"Dia terpukul," ujarnya kepada wartawan.

“Ini perampokan yang spektakuler, dan keputusan penahanan ini juga sangat drastis. Seorang ibu muda kini ditahan padahal masih dianggap tidak bersalah.”

Baca juga: Ejek Perancis, CEO Telegram Mau Beli Perhiasan Museum Louvre yang Dirampok

Dua tersangka perampokan Louvre lebih dulu ditangkap

Polisi Perancis memeriksa tangga mekanik yang digunakan perampok untuk memasuki Museum Louvre, di Paris, pada Minggu (19/10/2025). Para perampok membobol Louvre dan melarikan diri dengan membawa perhiasan.AFP/DIMITAR DILKOFF Polisi Perancis memeriksa tangga mekanik yang digunakan perampok untuk memasuki Museum Louvre, di Paris, pada Minggu (19/10/2025). Para perampok membobol Louvre dan melarikan diri dengan membawa perhiasan.
Aksi pencurian yang terjadi bulan lalu itu berlangsung sangat cepat. Dalam waktu hanya empat menit pada siang hari, para perampok menggunakan alat bantu listrik untuk membobol salah satu galeri Louvre dan membawa kabur sembilan perhiasan bersejarah.

Dua tersangka pria yang lebih dahulu ditangkap mengakui sebagian tuduhan. Mereka diduga sebagai pelaku utama yang masuk ke galeri, sedangkan dua kaki tangan lainnya menunggu di luar.

Keduanya tinggal di Aubervilliers, wilayah timur laut Paris.

Salah satunya adalah warga negara Aljazair berusia 34 tahun yang tinggal di Perancis. Ia diidentifikasi dari jejak DNA yang ditemukan di salah satu motor skuter yang digunakan untuk kabur.

Halaman:

Terkini Lainnya
Kesaksian Korban Selamat Pembantaian di El-Fasher Sudan: Dianggap Budak
Kesaksian Korban Selamat Pembantaian di El-Fasher Sudan: Dianggap Budak
Global
Penusukan Massal di Kereta Inggris: Dikira Lelucon Halloween, Jadi Tragedi Berdarah
Penusukan Massal di Kereta Inggris: Dikira Lelucon Halloween, Jadi Tragedi Berdarah
Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Pembantaian di Sudan | Gelar Pangeran Andrew Dicabut
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Pembantaian di Sudan | Gelar Pangeran Andrew Dicabut
Global
Israel Serang Lebanon, 5 Anggota Hezbollah Tewas, Ratusan Warga Hadiri Pemakaman
Israel Serang Lebanon, 5 Anggota Hezbollah Tewas, Ratusan Warga Hadiri Pemakaman
Global
Identitas Pelaku Penusukan Massal di Inggris Terungkap, Keduanya Warga Lokal
Identitas Pelaku Penusukan Massal di Inggris Terungkap, Keduanya Warga Lokal
Global
Iran Bersumpah Bangun Kembali Situs Nuklir Lebih Kuat dari Sebelumnya
Iran Bersumpah Bangun Kembali Situs Nuklir Lebih Kuat dari Sebelumnya
Global
Supermarket di Meksiko Meledak, 23 Orang Tewas Termasuk Anak-anak
Supermarket di Meksiko Meledak, 23 Orang Tewas Termasuk Anak-anak
Global
Penusukan Massal di Inggris: Kronologi, Kesaksian Penumpang hingga Tanggapan Polisi
Penusukan Massal di Inggris: Kronologi, Kesaksian Penumpang hingga Tanggapan Polisi
Global
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Acara Publik, Orang-orang Berlarian
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Acara Publik, Orang-orang Berlarian
Global
Israel Ancam Serang Lagi Hezbollah di Lebanon Selatan
Israel Ancam Serang Lagi Hezbollah di Lebanon Selatan
Global
Penusukan Massal di Inggris: 10 Terluka, 9 Orang di Antaranya Kritis
Penusukan Massal di Inggris: 10 Terluka, 9 Orang di Antaranya Kritis
Global
AS Kurangi Pasukan di Sisi Timur NATO, Romania Pastikan Aliansi Tetap Kuat
AS Kurangi Pasukan di Sisi Timur NATO, Romania Pastikan Aliansi Tetap Kuat
Global
Pramugari Salah Buka Pintu Darurat Sebelum Terbang, Maskapai Rugi Rp 1,6 M
Pramugari Salah Buka Pintu Darurat Sebelum Terbang, Maskapai Rugi Rp 1,6 M
Global
Kenapa Lampu Mobil Lain Bikin Silau Saat Malam? Ini Penjelasan Pakar Inggris
Kenapa Lampu Mobil Lain Bikin Silau Saat Malam? Ini Penjelasan Pakar Inggris
Global
Ditinggal Kapal Pesiar, Nenek Meninggal Sendirian di Pulau Terpencil
Ditinggal Kapal Pesiar, Nenek Meninggal Sendirian di Pulau Terpencil
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau