PARIS, KOMPAS.com - Perempuan yang menjadi salah satu tersangka perampokan Museum Louvre di Paris, Perancis, menangis dalam persidangan. Ia mengkhawatirkan kondisi anak-anaknya nanti.
Pada Rabu (29/10/2025), polisi menangkap dua tersangka lainnya dalam kasus perampokan senilai 102 juta dollar AS (Rp 1,7 triliun) ini, sehingga total empat orang telah ditahan.
Kedua tersangka terbaru yang ditangkap adalah pria berusia 37 tahun dan perempuan berumur 38 tahun.
Baca juga: 2 Perampok Museum Louvre Ditangkap, tapi Perhiasan Masih Hilang
Saat hadir di pengadilan Paris, perempuan yang berdomisili di La Courneuve, pinggiran utara Paris, itu menangis dan menyatakan kekhawatirannya atas anak-anaknya serta kondisi dirinya, menurut laporan wartawan AFP di lokasi.
Ia didakwa atas keterlibatan pencurian terorganisir dan konspirasi kriminal. Hakim menyetujui penahanannya dengan pertimbangan risiko kolusi dan potensi gangguan terhadap ketertiban umum.
Sementara itu, pria 37 tahun juga ditahan didakwa atas pencurian terorganisir dan konspirasi kriminal.
Ia sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) dari pihak berwenang atas kasus pencurian sebelumnya, dan kini ditempatkan dalam tahanan pra-sidang.
“Kedua individu itu membantah keterlibatan dalam peristiwa tersebut,” kata Jaksa Penuntut Paris, Laure Beccuau.
Pengacara tersangka perempuan, Adrien Sorrentino, menyatakan bahwa kliennya dengan keras membantah tuduhan dan kini berada dalam kondisi terpuruk.
"Dia terpukul," ujarnya kepada wartawan.
“Ini perampokan yang spektakuler, dan keputusan penahanan ini juga sangat drastis. Seorang ibu muda kini ditahan padahal masih dianggap tidak bersalah.”
Baca juga: Ejek Perancis, CEO Telegram Mau Beli Perhiasan Museum Louvre yang Dirampok
Polisi Perancis memeriksa tangga mekanik yang digunakan perampok untuk memasuki Museum Louvre, di Paris, pada Minggu (19/10/2025). Para perampok membobol Louvre dan melarikan diri dengan membawa perhiasan.Dua tersangka pria yang lebih dahulu ditangkap mengakui sebagian tuduhan. Mereka diduga sebagai pelaku utama yang masuk ke galeri, sedangkan dua kaki tangan lainnya menunggu di luar.
Keduanya tinggal di Aubervilliers, wilayah timur laut Paris.
Salah satunya adalah warga negara Aljazair berusia 34 tahun yang tinggal di Perancis. Ia diidentifikasi dari jejak DNA yang ditemukan di salah satu motor skuter yang digunakan untuk kabur.