Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu AS Dorong Pengerahan Pasukan Internasional ke Gaza Segera

Kompas.com - 24/10/2025, 21:29 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Marco Rubio pada Jumat (24/10/2025) menyatakan harapannya agar pasukan internasional segera dikerahkan ke Gaza untuk mengawasi gencatan senjata Gaza.

Rubio mengatakan Israel, yang menolak keterlibatan Turkiye dalam misi itu, akan memiliki hak veto atas negara-negara peserta.

Kunjungan Rubio ke Israel dilakukan setelah kedatangan Wakil Presiden JD Vance, sebagai bagian dari upaya intensif Washington untuk menjaga keberlangsungan gencatan senjata dan mencegah tindakan militer baru oleh Israel.

Baca juga: Hamas Melemah tapi Belum Tumbang, Gaza Masih di Bawah Bayang-bayang Konflik

Dalam pertemuannya dengan pasukan Israel, AS, dan negara-negara Barat lain di Israel selatan, Rubio menyampaikan optimisme bahwa perang Gaza yang telah berlangsung dua tahun akan segera berakhir secara permanen.

Kesepakatan gencatan senjata yang diinisiasi Presiden Donald Trump mengatur pembentukan pasukan internasional guna mengawasi keamanan di Gaza pasca-perang antara Israel dan Hamas.

Konflik ini dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memicu kehancuran besar di wilayah tersebut.

“Kesepakatan ini penting untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan pasukan stabilisasi hadir secepatnya,” kata Rubio, dikutip dari AFP.

Ia menegaskan Israel akan memiliki hak veto terhadap komposisi pasukan, di tengah laporan bahwa Tel Aviv keberatan dengan keikutsertaan Turkiye.

“Banyak negara telah menawarkan diri. Namun tentu, pasukan itu harus berasal dari negara-negara yang membuat Israel merasa nyaman,” ujar Rubio.

Baca juga: AS Tingkatkan Diplomasi, Desak Gencatan Senjata Gaza Kembali ke Jalurnya

Turkiye, anggota NATO dan negara mayoritas Muslim pertama yang mengakui Israel, kini menjadi salah satu pengkritik paling keras kebijakan Israel di Gaza di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Ia bahkan menuduh Israel melakukan genosida, tuduhan yang dibantah keras oleh Tel Aviv.

Selain Turkiye, Indonesia juga telah menyatakan kesiapan mengirim pasukan ke Gaza. Sementara Uni Emirat Arab, yang menormalisasi hubungan dengan Israel pada 2020, sudah terlibat dalam pemantauan gencatan senjata.

Rubio mengatakan, AS kemungkinan akan meminta mandat dari PBB agar pengerahan pasukan tersebut memiliki legitimasi internasional. Beberapa negara, ujarnya, membutuhkan persetujuan lembaga dunia itu sebelum mengirimkan pasukan.

Meski demikian, Rubio menegaskan Washington tetap menolak peran UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, yang selama ini ingin dihapuskan oleh Israel.

Kemajuan lebih cepat dari perkiraan

Sekitar 200 tentara AS telah dikerahkan ke pusat koordinasi gencatan senjata di Israel selatan. Di sana, pasukan berseragam dari berbagai negara bekerja di ruang besar yang diubah menjadi pusat pengawasan, lengkap dengan layar-layar pemantau logistik bantuan ke Gaza.

“Dalam 13 hari, kami membuat lebih banyak kemajuan daripada yang diperkirakan siapa pun,” ujar Rubio.

Halaman:

Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau